KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Dalam pra rekonstruksi di kontrakan pelaku dan korban, Senin (18/12), polisi menemukan bukti baru berupa brosur mobil yang sempat dibahas di malam Muhammad Kholili (23) dan istrinya Siti Saidah alias Nindy alias Desi Wulandari (21) cek-cok.
“Jadi di situ ada brosur mobil yang diinginkan korban,” ujar Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Maradona Armin Mappaseng usai pra rekonstruksi di TKP pertama kalai mayat ditemukan, di Dusun Ciranggon III, RT 11 RW 03, Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya.
Hal tersebut, terdapat persesuaian antara keterangan tersangka dan saksi-saksi yang sempat ditawari motor baik oleh korban maupun pelaku. Dimana motor milik pelaku akan dijual untuk DP mobil. Sementara mengenai isu perselingkuhan, pihaknya masih melakukan pendalaman. Sebab, sejauh ini belum ada persesuaian dengan bukti-bukti yang ditemukan.
“Juga keterangan tersangka dan komunikasi dengan kerabat dekat korban, persesuaiannya karena sakit hati,” kata Maradona.
Ia mengungkapkan, pra rekonstruksi baru dilakulan di dua TKP, yakni di kontrakan keduanya dan TKP pertama kali mayat korban ditemukan. Sementara TKP lainnya akan dilakulan esok hari, lantaran pembuangan hp, golok dan kedua kaki tempatnya berbeda.
“Di kontrakan ada 35 adegan dan di sini (TKP pertama mayat ditemukan, Red) ada 8 adegan. Jadi total ada 43 adegan,” katanya.
Dari hasil pra rekontruksi, korban diketahui dimutilasi dalam waktu setengah jam oleh pelaku. Proses mutilasi dilakukan di ruang tengah kontrakan keduanya, di Dusun Sukamulya, RT 005 RW 002, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur.
Pelaku yang juga suami korban memotong kepala terlebih dulu, baru kedua kaki korban. Kemudian membungkus dengan plastik hitam dan membuangnya di hutan dekat Curug Cigentis, Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru.
Akan tetapi, hingga saat ini polisi belum melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku lantaran masih dalam tahap pengajuan dan penyesuaian jadwal.
“Kami masih bermohon untuk menghadirkan psikiater untuk melakukan pemeriksaan psikologis. Setelah ada hasil pemeriksaan, kami akan sampaikan lagi hasilnya,” katanya.
Maradona mengatakan, saat ini pihaknya belum menerima hasil visum korban. Namun berdasarkan hasil keterangan dokter forensik, korban meninggal akibat pendarahan di kepala. “Pendarahan tersebut disebabkan pukulan benda tumpul,” katanya.
Sementara itu masyarakat yang geram dengan aksi pembunuhan dengan cara sadis yang dilakukan pelaku kepada istrinya sendiri itu, sempat menyulut emosi warga sekitar yang menyaksikan berlangsungnya pra rekonstruksi. Bahkan masyarakat terus menyoraki pelau saat prarekonstruksi berlangsung dan meminta pelaku untuk dibakar dan dihukum mati.(put/cr3/ds)