KARAWANG – Bupati Karawang, Aep Syaepuloh mendesak Pemprov Jawa Barat (Jabar) menuntaskan perbaikan jembatan Cicangor di Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan sebelum Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.
Jembatan yang menghubungkan Karawang-Bogor itu sebelumnya amblas sejak 3 Maret 2025. Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi menginstruksikan pemasangan jembatan bailey sebagai penanganan darurat selagi menunggu perbaikan permanen.
Dedi, kala itu menargetkan pemasangan jembatan bailey rampung dalam dua pekan. Namun beberapa hari terakhir, pengerjaan nampak terhenti dan memicu protes warga.
Baca juga: Praktisi Hukum Tagih Janji DPRD Bongkar Borok ATR/BPN Karawang: Jangan Omon-omon Doang..
“Baru saja saya koordinasi dengan Dinas BMPR (Bina Marga dan Penataan Ruang), pokoknya saya minta lebaran sudah harus jadi,” ucap Aep, Selasa (18/3).
Aep menegaskan, jembatan tersebut merupakan akses vital karena menjadi jalur alternatif pemudik menuju Cianjur hingga Bogor serta destinasi sejumlah tempat wisata di Karawang.
Di sisi lain, Pemprov Jabar pun diakuinya mendapat kendala teknis dalam pengerjaan karena tiang pondasi jembatan terus turun hingga 2,7 meter, sehingga membahayakan jika pekerjaan pemasangan terus dilanjutkan.
Baca juga: Pemkab Karawang Sebut Data Aset Sudah 90 Persen, Mahasiswa Bantah: Banyak yang Bermasalah
“Maka Pemprov akan terlebih dahulu membongkar beton dan melepas rangka baja utama jembatan lama, sehingga ketika pemasangan bailey ini semua berjalan dengan aman,” katanya.
“Sembari penyesuaian teknis pekerjaan ini berlangsung, mereka akan membuat jembatan darurat yang bisa dilintasi oleh motor untuk membantu mobilitas warga yang sekian hari terganggu karena jembatan putus. Insyaallah, jembatan darurat ini segera dikerjakan,” tambah dia.
DPRD nilai terlalu terburu-buru
Anggota Komisi III DPRD Karawang, Mulyadi menilai pemasangan jembatan rangka baja atau bailey tersebut terkesan terburu-buru tanpa kajian matang.
“Biasanya bailey itu dipasang di samping jembatan yang rusak, seperti di Sukabumi. Ini harus jadi kajian juga, enggak asal pasang,” tegasnya.
Baca juga: Panduan Zakat Fitrah 2025 di Karawang dan Jawa Barat: Nominal dan Cara Pembayaran
Dia menjelaskan, secara umum jembatan bailey digunakan sebagai jembatan darurat untuk menggantikan jembatan utama yang hanyut terbawa arus atau rusak total.
Namun dalam kasus ini, jembatan yang amblas itu justru malah ditumpangi jembatan bailey dan berpotensi membahayakan.
“Kalau jembatan lama semakin turun, maka bailey juga akan ikut terbawa. Itu enggak efektif menurut saya, kecuali bailey ada dalam posisi lain atau struktur lain,” tandasnya. (*)
