Beranda Regional Cawapres, Hasto: Semuanya Tinggal Menunggu Pilihan Jokowi

Cawapres, Hasto: Semuanya Tinggal Menunggu Pilihan Jokowi

JAKARTA, TVBERITA.CO.ID- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut pengumuman nama pendamping Capres petahana Joko Widodo (Jokowi) menjelang akhir pendaftaran Capres-Cawapres. Pendaftaran Capres-Cawapres sendiri dimulai sejak 4 Agustus hingga 10 Agustus 2018.

“Ya antara 4 sampai tanggal 10, itu dipastikan tanggal 8 itu hari Rabu, tanggal 10 itu hari Jumat. Nanti tinggal yang dipilih hari Rabu atau hari Jumat. Itu Jumat pahing kalau orang Jawa. Ya nanti kita lihat kalkulasi politiknya, dirembukkan dengan baik,” kata Hasto usai acara deklarasi alumni Universitas Gajah Mada (UGM) yang tergabung dalam komunitas Bulak Sumur dengan tema ‘Deklarasi Blusukan JKW’ di restoran estoran Batik Kuring, SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (28/7).

Dia mengatakan, semua partai koalisi sudah sangat solid. Bahkan para ketua umum partai sudah menyeleksi nama tersebut.

“Ya kita sudah sangat solid, dan kemudian seluruh ketua umum sudah melakukan profiling nama dengan Pak Jokowi,” kata Hasto.

Dia menegaskan, kini semuanya tinggal menunggu apa yang dipilih Jokowi. Kemudian mencari momentum tepat.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Menolak, Dukung Prabowo-Salim

“Dan menyerahkan kepada Pak Jokowi pada momentum yang tepat untuk disampaikan kepada masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Emrus Corner Emrus Sihombing mengatakan sosok pendamping Joko Widodo di Pilpres 2019 mesti satu visi dengan komitmen memperkuat pertahanan dan keamanan di wilayah perbatasan karena Indonesia sebagai negara maritim.

Menurut dia, figur yang paham soal pertahanan dan keamanan serta kuat dari sisi politik dan ekonomi ada dalam diri Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko. Namun hal itu tergantung kesepakatan dari partai koalisi Jokowi.

“Untuk jadi cawapres Jokowi, Moeldoko tidak bisa leluasa. Sebab, dia (Moeldoko) harus bisa komunikasi intens dengan partai pendukung Jokowi di 2019. Itu tantangannya,” kata Emrus, Sabtu (28/7). Dosen Universitas Pelita Harapan ini menegaskan jiwa nasionalis mantan Panglima TNI tersebut tak perlu diragukan.

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan Laksamana TNI (Purn) Prof Dr Marsetio mengatakan Indonesia membutuhkan sosok yang kuat untuk keamanan maritim.

“Untuk itu Indonesia perlu terus memperkuat pertahanan dan keamanannya di wilayah kelautan serta perbatasan,” ujar Marsetio.(kb/mdk)