CIANJUR, TVBERITA.CO.ID- Ketua Communication and Rescue (Core) ORARI Lokal Cianjur Rudi Syahdiar Hidajath, mengimbau masyarakat Cianjur agar waspda saat memasuki musim transisi atau pancaroba yang terjadi saat ini.
“Pada musim pancaroba seringkali diikuti bencana alam dan potensi wabah penyakit berbahaya. Biasanya musim pancaroba diawali dengan suhu cuaca berubah menjadi lebih panas dan disertai datangnya awan gelap secara mendadak serta hujan deras,” kataRudi, belum lama ini.
Rudi menjelaskan, musim pancaroba merupakan masa peralihan antara dua musim utama di daerah iklim muson, antara musim penghujan dan musim kemarau. Dimana, masa pancaroba ditandai dengan tingginya frekuensi angin yang bertiup kencang, hujan deras yang disertai guruh. Sehingga ketika memasuki musim penghujan, penyakit demam berdarah (DBD) akan berkembang pesat.
Selain itu, pihaknya meminta masyarakat untuk mulai mewaspadai dan membersihkan tempat-tempat yang mudah tergenang air sehingga menjadi tempat pertumbuhan nyamuk penyebab DBD.
Rudi juga terus mengingatkan masyarakat di wilayah rawan bencana di Cianjur, agar waspada terhadap munculnya bencana banjir, longsor dan serangan puting beliung. “Saat ini telah memasuki masa pancaroba, peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, seringkali diwarnai curah hujan yang tinggi dan angin kencang,” ungkapnya.
Untuk mengantipasi hal tersebut pihaknya telah meningkatkan kesiagaan, sehingga ketika terjadi musibah petugas dan sarana yang dibutuhkan guna menanggulangi bencana telah disiapkan secara matang.
“Hampir semua wilayah di Cianjur, rawan bencana. Seperti wilayah rawan banjir di Kecamatan Cianjur, Mande, Karangtengah dan Gekbrong dan rawan longsor seluruh kecamatan di wilayah Cianjur selatan, Cipanas, Pacet dan Cugenang,” ucapnya.
Sementara itu, untuk wilayah rawan serangan angin puting beliung, yakni Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Gekbrong, Warungkondang, Ciranjang, dan Sukaluyu. (KB)
