KARAWANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang menyerahkan bantuan alat tahap ketiga bagi para pelaku UMKM. Secara simbolis, bantuan alat tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Karawang, Maslani di Aula Husni Hamid Pemda Karawang pada Rabu, 5 November 2025.
Alatnya antara lain berupa gerobak, alat masak, mesin jahit, hingga peralatan produksi digital.
“Kegiatan ini ibarat sebuah panen kecil dari kerja keras dan komitmen bersama antara pemerintah dan pelaku usaha,” kata Maslani.
Baca juga:Â Karawang Siap Gelar Pilkades Digital, Jadi Percontohan e-Voting di Jawa Barat
Ia menegaskan, pemerintah daerah akan terus berupaya mendorong pelaku UMKM di Karawang agar naik kelas, dari usaha kecil menuju usaha yang lebih modern dan mandiri.
Sementara itu ia menjelaskan bahwa bantuan tersebut berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2025 dengan anggaran sebesar Rp12 miliar.
“Bukan soal nominalnya, tetapi ini bukti nyata bahwa pemerintah hadir mendukung kemandirian ekonomi masyarakat. Tinggal semangat dan kreativitasnya yang harus terus kita hidupkan,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang, Dindin Rachmadhy memaparkan, secara keseluruhan terdapat 2.398 penerima manfaat program DBHCHT 2025. Rinciannya terdiri dari; 2.215 penerima dari program mentorship, 10 penerima terbaik dari program UMKM naik kelas tahun 2024, dan 173 penerima dari usulan pokir DPRD.
Baca juga:Â Rawamerta Resmi Miliki Sentra UMKM, Bupati Aep Bangga: Harus Didampingi Agar Berkembang
Untuk penyerahan bantuan dilakukan dalam 7 termin, hingga sesi ketiga ini, telah diserahkan bantuan kepada 420 pelaku usaha mikro dengan rincian:
– Gerobak usaha: 80 unit
– Cooking tools: 110 unit
– Cold storage: 100 unit
– Alat produksi digital: 40 unit
– Food processing machine: 50 unit
– Mesin jahit: 20 unit
– Perangkat teknologi digital: 30 unit
Program ini, terang Dindin, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, mendorong transformasi usaha mikro menjadi lebih mandiri, serta memperkuat ekonomi kerakyatan di tengah tekanan inflasi.
“Kami berharap, bantuan ini tidak hanya menjadi tambahan modal berupa alat produksi. Tetapi juga menjadi stimulus bagi tumbuhnya inovasi, kreatifitas dan daya saing pelaku usaha mikro di Karawang,” harapnya.
Salah satu penerima bantuan, Agan Makmur pelaku usaha jahit dan permak mengaku bersyukur atas program bantuan ini. Ia telah memulai usaha sejak 2001, namun baru kali ini mengajukan bantuan kepada pemerintah.













