Beranda Bekasi Demo Kantor Bupati, Ribuan Warga Tuntut Dani Ramdan Mundur

Demo Kantor Bupati, Ribuan Warga Tuntut Dani Ramdan Mundur

Demo bupati bekasi
Ribuan warga demo di depan Kantor Bupati Bekasi. Mereka menuntut Pj Bupati Dani Ramdan mundur. (Foto/istimewa)

BEKASI – Ribuan masyarakat Kabupaten Bekasi menggelar aksi demo di depan Kantor Bupati Bekasi. Mereka mendesak Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mundur dari jabatannya.

Koordinator aksi, Riden Bahrudin menilai aksi demo kali ini lantaran kinerja Dani Ramdan dinilai bobrok selama menjabat di Kabupaten Bekasi. Pendidikan, Tenagakerja bahkan status korupsi naik menjadi WDP.

“Selama ini Dani Ramdan hanya membuat seremonial dan euforia dengan kepentingan pribadi,” ucap Riden Bahrudin, Kamis 25 Mei 2023.

Riden mengatakan, kepemimpinan Dani Ramdan hanya membuat konflik dan memecah belah masyarakat ditengah suhu politik Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Lepas 440 Calon Jemaah Haji di Bekasi, Komisi VIII DPR Ingatkan Fokus Beribadah

“Selama dipimpin Dani Ramdan masyarakat seperti dikotak-kotakan dan kami anggap Dani Ramdan ingin memecah belah masyarakat Bekasi sehingga terjadi kekisruhan,” kata dia.

Riden menyebut, ada tiga kebobrokan Dani Ramdan selama menjadi penjabat Bupati Bekasi.

Pendidikan, tenaga kerja bahkan kasus korupsi meningkat selama Dani menjabat di Kabupaten Bekasi.

“Dalam waktu dekat jika Kemendagri tidak mencopot Dani Ramdan sebagai Pj Bupati Bekasi, kami sebagai Gabungan Masyarakat Indonesia bakal melakukan aksi demo besar-besaran,” tutupnya.

Baca juga: Warga Pendatang yang ke Bekasi Diminta Tak Jadi Beban, Tri Ardhianto: Harus Punya Keterampilan

Selain itu perwakilan Mahasiswa Kabupaten Bekasi, Nugi menilai kegagalan PJ Bupati Kabupaten Bekasi Dhani Ramdan karena tidak bisanya menjaga kondusivitas Kabupaten Bekasi.

“Pak PJ Bupati Kabupaten Bekasi tidak bisa membuktikan lowongan pekerjaan yang sempat di janjikan pada masyarakat kabupaten Bekasi,” ucap Nugi

Dia mengatakan, Dani Ramdan tidak bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrem yang angkanya mencapai kurang lebih 4ribu.

“Belum lagi banyak gedung-gedung sekolah yang masih banyak yang rusak,” pungkasnya. (*)

Artikel sebelumnyaBPS Karawang Gembleng Seribu Petugas Sensus Pertanian
Artikel selanjutnyaHarga Rumah Subsidi Tak Naik, Pengembang Ragu Kejar Target Pembangunan