KARAWANG – Malang nian nasib K (15), seorang anak yatim di Karawang, Jawa Barat. Usai diperkosa tiga pemuda hingga hamil, ia juga kini dikeluarkan paksa dari sekolahnya.
Korban yang duduk di bangku kelas 9 SMPN di wilayah Karawang Timur itu, diminta mengundurkan diri oleh pihak sekolah akibat kehamilannya yang mencapai 7 bulan.
Surat pengunduran diri itu diterima Dwi ketika usia kehamilan anaknya menginjak dua bulan.
“Iya (dikeluarkan). Pihak sekolah yang meminta saya untuk menandatangani surat pengunduran diri,” ucap ibu korban, Dwi, Kamis (6/3).
Baca juga: Gubernur Jabar Bakal Audit Pengembang Perumahan yang Klaim Bebas Banjir tapi Nyatanya Terendam
Ia mengaku sudah memohon agar anaknya tidak dikeluarkan. Pun kalau tidak bisa ke sekolah, ia meminta agar pembelajaran untuk anaknya dilakukan secara online.
Dwi berharap ada kebijakan khusus mengingat anaknya merupakan korban kejahatan seksual.
“Saya sudah memohon agar anak saya tetap sekolah, atau kalau tidak bisa, belajar secara daring saja supaya bisa dapat ijazah. Tapi tetap tidak diizinkan,” ucapnya.
“Malah disuruh anak saya daftar sekolah paket nomor handphone, sekolah paket pun saya dapat dari pihak sekolah,” sesal Dwi.
Baca juga: Anak Yatim di Karawang Diperkosa 3 Pemuda hingga Hamil, Polisi Pilih Upaya Mediasi?
Kepsek membantah
Kepala sekolah yang bersangkutan, Nedi Somantri, membantah pihaknya mengeluarkan paksa K. Dia justru menyebut orang tua K yang ingin memindahkan anaknya ke luar kota.
