CIANJUR, TVBERITA.CO.ID- Menyeruaknya dugaan praktek pungutan liar (Pungli) dalam proses rekrutmen pegawai di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Cianjur menjadi sorotan berbagai kalangan.
Tak terkecuali, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Susilawati. Anggota legislatif dari PDIP itu sangat menyayangkan dengan adanya dugaan tersebut.
Susi mengatakan, proses rekrutmen tidak hanya untuk menghasilkan sejumlah pegawai tetapi bertujuan untuk menarik orang-orang yang kompeten di bidangnya.
Sebab itu, jelas Susi, seharusnya dalam proses rekrutmen pegawai dapat lebih memperhatikan aturan dan kualifikasi calon pegawai yang dibutuhkan.
“Jika yang terjadi justru, hanya berdasarkan adanya uang pelicin atau relasi bagaimana, proses rekrutmen dapat berjalan baik. Seperti yang informasinya terjadi di RSUD Sayang, Cianjur, bagaimana pegawai dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat jika segala sesuatunya dilihat dari nilai uang,” jelas Susilawati, kepada wartawan, Jumat (5/1/2018).
Susilawati menuturkan, segala bentuk pungli yang terjadi jelas tidak dibenarkan. “Kami akan evaluasi kebijakan terkait rekrutmen pegawai di RSUD Sayang, Cianjur. Sekalipun, itu hak prerogatif Dirut RSUD, tapi jika menyalahi aturan akan kami sikapi,” tuturnya.
Susi menambahkan, rekrutmen yang dilakukan menyangkut hak para calon pegawai yang merupakan rakyat Cianjur. “Jangan sampai calon pegawai yang mempunyai kompetensi kalah dari calon pegawai yang memang tidak memiliki kompetensi. Karena mereka yang mempunyai kompetensi tak mampu membayar uang pelicin,” ucapnya.(KB)
