KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Dewan Pembina PGRI Kabupaten Karawang meminta dengan tegas agar Nandang Mulyana secepatnya melepaskan jabatanya sebagai Ketua PGRI. Pasalnya, pasca Nandang dimutasi dari Sekdisdikpora ke Bagian Persidangan DPRD Karawang, status Nandang sudah otomatis berubah dari anggota biasa menjadi anggota luar biasa, yang tidak lagi memiliki hak pilih atau memilih, karena pekerjaanya sudah di luar lingkungan pendidikan.
“Nandang itu harus legowo. Dia mundur, PGRI tidak akan kiamat kok. PGRI bukan milik pribadi Nandang. PGRI milik civitas pendidikan se-Kabupaten Karawang. Siapapun berhak jadi anggota. Banyak calon calon berkualitas pengganti Nandang. Tidak usah takut. PGRI tidak akan kiamat,” ungkap Ade Mahmud saat diwawancarai, Jumat (18/7/2019) pagi di kantornya.
Ade khawatir jika Nandang masih mempertahankan jabatanya sebagai Ketua PGRI, kemaslahatan PGRI akan terhalang oleh pribadi Nandang. Ia juga akhirnya mempertanyakan para pengurus anak cabang PGRI yang sampai saat ini terkesan bungkam. Padahal jelas, status keanggotaan Nandang sudah tidak bisa lagi menjabat sebagai Ketua PGRI.
Selain itu, ia menganalisa akan ada benturan konflik kepentingan organisasi PGRI dan kepentingan dinasnya nanti. Sebab, pekerjaan Nandang sudah bukan lagi di lingkungan pendidikan seperti sebelumnya.
“Kalau dulu mungkin bisa sambil curi waktu. Tapi sekarang apakah masih bisa? Saya yakin nanti akan ada konflik kepentingan,” tegasnya.
“Saya jadi bertanya-tanya, apakah para pengurus anak cabang PGRI tahu soal undang-undang sisdiknas, undang undang guru dan dosen serta AD-ART PGRI soal hak dan pertanggung jawaban anggota? Saya kira mereka tahu,” ujarnya. (cr2/dhi)
