KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Miris. Di balik meriahnya kegiatan Panen Raya yang dihadiri oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, sejumlah Petani penggarap yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut justru mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah daerah kepada mereka yang terancam gagal panen akibat serangan hama wereng.
Serangan hama ini diperkirakan menyerang puluhan hektar lahan petani di sekitar wilayah Kecamatan Karawang Barat. “Yang dipertontonkan ke pak menteri tadi, sawah yang memang bagus tapi coba lihat kesebelah sananya, padi kami justru mati semua karena virus dan hama wereng,”ujar salah seorang petani bernama Saad (56).
Saad mengatakan, Ia sudah melakukan penyemprotan hingga 8 kali dengan biaya penyemprotan sekitar Rp. 1 juta dan harga obat kisaran Rp. 300 Ribu hingga Rp.740 Ribu perbotol. Namun, sejauh ini pemerintah tidak memberikan solusi apapun.
Ketika disinggung Koran Berita, mengapa tidak disampaikan keluhan mereka di hadapan Menteri Pertanian pada saat dialog bersama petani, Saad mengungkapkapan ia dan rekan – rekannya tidak memiliki keberanian karena adanya aturan protokoler.
Senada dengan Saad, seorang petani penggarap yang juga turut hadir dikegiatan tersebut Sadun (40 tahun) mengatakan, sejauh ini pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pertanian seolah tidak perduli dengan nasib mereka yang terancam gagal panen akibat virus dan hama wereng, karena tidak ada bantuan apapun kepada mereka meski mereka sudah mencoba memintanya kepada pihak desa.
Sadun yang menggarap lahan seluas 2,5 Ha tersebut mengatakan, kerugian yang dideritanya jika dihitung – hitung dengan hasil padi yang bagus, ia dapat meraup untung sekitar Rp.5 juta per hektare, bahkan lebih.
“Rata – rata 2 hektar sawah modalnya sampai Rp. 20 juta rupiah, tapi kali ini kami harus gigit jari hingga masuk musim tanam kembali sekitar bulan Februari dan Maret,”paparnya.
Sadeli (57 tahun) pun mengatakan seluruh petani penggarap yang hadir disini hampir seluruh lahan garapannya mengalami serangan wereng di masing-masing sawah. Kebanyakan wereng menyerang sejak bulan pertama tanam sampai bulan ini. Bahkan sudah ada beberapa orang yang gagal panen.
“Sudah mau matang habis padinya, nggak ada isinya padinya dihisap sama wereng,” kata Sadeli kepada Koran Berita seusai acara Panen Raya bersama Menteri Pertanian, di lahan pertanian Desa Tanjung Pura, Kecamatan Karawang Barat, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/1/2018).
Sadeli mengatakan, dirinya dan petani lainnya sebetulnya sudah dilakukan penyemptotan untuk mengantisipasi serangan hama wereng. Namun masih ada petani yang gagal panen. Apalagi, banyak petani yang tidak melakukan penanaman secara serentak.
“Yang gagal (panen) banyak. Walaupun padi sudah keluar, nggak ada isinya,” ucapnya lagi.
Sementara itu, menurut salah seorang pendamping pertanian dari Kecamatan Karawang Barat , Ucup (50 thn) mengatakan, data terdampak oleh wereng yang sudah masuk sekitar belasan hektar. Ia berharap angka tersebut dapat tertekan karena sudah ada penyemprotan.
“Sudah tertekan sudah nggak ada penambahan luas serangan. Petani membeli sendiri obat semprotnya yang terbagus kualitasnya,” ucapnya.
Yang diharapkan para petani saat ini adalah bantuan nyata dari pemerintah daerah Kabupaten Karawang, karena rata – rata dari mereka sudah tidak lagi punya uang untuk modal tanam sawah di musim tanam mendatang.
“Bahkan ada yang sampai mengalami kerugian ratusan juta, karena lahan garapannya juga luas. Karenanya harapan kami tidak banyak, kami hanya meminta pemerintah turut membantu dan peduli kepada kami,”imbuhnya. (cr2/ds)