Beranda Karawang Didik Anak Cinta Lingkungan, TK Alam Al Firdaus Luncurkan Aplikasi Belajar Kelola...

Didik Anak Cinta Lingkungan, TK Alam Al Firdaus Luncurkan Aplikasi Belajar Kelola Sampah

KARAWANG – Dewasa ini, pemanfaatan teknologi (IT) jadi bagian tak terpisah dalam dunia pendidikan. Tidak sekadar di tingkatan SD hingga perguruan tinggi, namun pendidikan dini pun mulai merambah penggunaan teknologi. Seperti hal nya inovasi yang dilakukan TK Alam Al-Firdaus, lewat pembuatan aplikasi pembelajaran hingga pengenalan produk batik.

Kepala TK Alam Al-Firdaus, Siti Marini mengatakan, aplikasi yang dinamai belajar kelola sampah ini, merupakan inovasi sekolah agar anak lebih cinta lingkungan dengan tidak buang sampah sembarangan.

Lebih membanggakan lagi, ungkap Siti, aplikasi belajar sampah ini merupakan yang pertama di Karawang, bahkan di Indonesia.

“Sehingga bisa jadi role model bagi lembaga pendidikan yang lain untuk mereplikasi metode pengelolaan sampah bagi anak-anak,” tutur Siti di sela peluncuran aplikasi belajar kelola sampah dan Shidori Batik (Shitik) di Desa Muktijaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kamis (14/10).

“Melalui aplikasi ini, anak-anak diperkenalkan jenis-jenis sampah organik dan non organik berikut gambar animasinya, sehingga lebih mudah ditangkap apa pesan yang disampaikan dalam aplikasi tersebut,” sambungnya.

Fitur yang ditawarkan dalam aplikasi tersebut beragam. Mulai dari pengenalan jenis-jenis sampah, e-book, animasi larangan buang sampah juga dampaknya dan sharing bunda.

“Jadi dalam fitur (sharing bunda) itu ada wadah untuk para orangtua bisa berkonsultasi langsung dengan para guru terkait tumbuh kembang anak, sehingga selain edukatif juga komunikatif untuk mengawasi anak,” paparnya.

Dijelaskannya, untuk menginstal aplikasi tersebut, bisa diunduh di playstore bagi pengguna android dan app store untuk pengguna apple.

Di samping itu, selain peluncuran aplikasi, pihaknya juga mengenalkan Shibori Batik (Shitik), yakni produk yang dibuat oleh designer cilik segudang prestasi international, Akeyla Naraya.

“Melalui pewarna alami, shitik ini teknik olah kain dengan mencelup, melipat dan dipadupadankan motif batik khas Karawang,” tutur Siti.

Bersama Akeyla, dirinya menargetkan, pengembangan Shitik ini menjadi salah satu pemberdayaan masyarakat dari sisi ekonomi kreatif.

“Karena ini kan produknya fashion, yayasan kami juga punya unit usaha di konveksi, jadi ditargetkan ke depan kami bisa membuat beragam dresscode khas sibhori batik,” katanya.

Tak lupa, ia ucapkan terimakasih kepada manajemen Pertamina EP atas dukungan penuhnya terhadap program di TK Alam Al Firdaus. “Alhamdulillah kami sampaikan terimakasih kepada pertamina. Berkatnya, apa yang kita gagas selalu didukung penuh.”

Dengan terbangunnya sinergitas bersama Pertamina, ia berharap, peluncuran aplikasi belajar dan shitik ini bisa terjamah manfaatnya dari hulu ke hilir.

“Semoga Pertamina tetap support dengan program pelita Pendidikan lingkungan untuk anak (Pelita) dan pemberdayaan masyarakat lainnya yang sudah ada, seperti kawasan rumah pangan lestari serta shibori-batik.”

“Kita harapkan semua bisa terealisasi, dari pendidikan, ekonomi dan pemberdayaan masyarakatnya. Itu sih sebetulnya yang jadi cita-cita kami ke depan,” pungkasnya. (kii)