Beranda Health Dinkes Karawang Tekankan Pencegahan Stunting, Fokus pada Edukasi Ibu Hamil dan Anak

Dinkes Karawang Tekankan Pencegahan Stunting, Fokus pada Edukasi Ibu Hamil dan Anak

Ibu hamil dinkes karawang
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang menyoroti pentingnya langkah preventif dalam menurunkan angka stunting melalui pembinaan ibu hamil, balita, dan keluarga.

KARAWANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang menyoroti pentingnya langkah preventif dalam menurunkan angka stunting melalui pembinaan ibu hamil, balita, dan keluarga. Data tahun 2024 menunjukkan prevalensi stunting di Karawang mencapai 17,6 persen, naik dari 17,1 persen pada 2023 dan 14 persen pada 2022.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kemas) Dinkes Karawang, dr. Nurmala Hasanah menjelaskan bahwa berbagai faktor masih mempengaruhi tingginya angka stunting.

“Faktor paling dominan adalah kebiasaan merokok di rumah tangga yang mencapai lebih dari 80 persen, sanitasi yang belum optimal, serta kurang optimalnya asupan gizi pada ibu hamil dan balita,” terangnya Kamis, 2 Oktober 2025.

Baca juga: Bantu Pemerintah, PT GS Battery Karawang Komitmen Lindungi Anak dari Stunting

Ia menambahkan tentang praktik 4T juga berpengaruh besar. “Banyak ibu hamil yang masuk kategori 4T, yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan, dan terlalu dekat jarak antar-kehamilan. Kondisi itu salah satu yang membuat risiko stunting semakin tinggi,” jelasnya

dr. Nurmala juga menyoroti masalah anemia pada remaja putri dan ibu hamil yang menjadi salah satu pintu masuk stunting. Menurutnya, anemia menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada janin serta menurunkan konsentrasi belajar remaja.

“Remaja putri harus disiapkan, karena Ibu hamil yang anemia cenderung melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dan meningkatkan risiko stunting baru. Makanya penting ada pemberian tablet tambah darah sejak remaja, supaya saat hamil nanti mereka sehat bebas anemia,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pola asuh yang kurang tepat dan pernikahan usia dini juga menjadi penyumbang kasus stunting. Meski demikian, capaian pemberian ASI eksklusif di Karawang mulai membaik pada 2024, sehingga diharapkan berdampak positif pada penurunan stunting di tahun ini.

Baca juga: Pelaku Curanmor di Karawang Nekat Nyebur ke Irigasi, ‘Dikeruk’ Warga Pakai Ekskavator

Untuk menekan angka stunting, pihaknya mengembangkan berbagai program edukasi. Salah satunya adalah Gerakan Sayang Ibu dan Anak (GESIA) yang mengajak keluarga aktif mendampingi ibu hamil. Dan Strakom stunting ABCDEFG.

“Ada 10 langkah yang harus disiapkan, mulai dari kelengkapan identitas, jaminan kesehatan, tabungan, hingga stiker tanda rumah ibu hamil agar mendapat perhatian lingkungan, Dan mengkampanyekan 7 Gerakan ABCDEFG untuk cegah stunting” jelas dr. Nurmala.

Selain itu, edukasi dilakukan melalui media sosial dan inovasi Puskesmas untuk menjangkau masyarakat lebih luas.