KARAWANG – Sebanyak 200 pelaku Usaha Miko Kecil dan Menengah (UMKM) berhasil disalurkan Dinas Koperasi dan UMK bersaing di pasar global.
Fasilitas yang didapatkan pelaku UMKM tersebut yaitu pengemasan, pelatihan manajemen keuangan, SDM pengelolaan, barcode dan HAKI.
Seksi Pengembangan Penguatan dan Perlindungan Usaha Mikro (P3UM), Leoni Whisnuwardhani mencatat, berdasarkan data base yang ada, terdapat sebanyak 52.200 dari berbagai jenis usaha.
“Kita menyortir, dari sekian banyak pelaku UMKM kita bagi ke beberapa grade, ada Grade A, B, C, D dan seterusnya. Pada Grade A sudah siap kita wisudakan. Setelah wisuda, Dinkop sudah tidak lagi mendampingi Grade A,” ujarnya, Senin (20/12/21).
Pengkategorian tersebut bertujuan untuk melihat dari kesiapan pelaku UMKM dan memudahkan saat proses pembinaan. Pada setiap pelaku UMKM, akan dilakukan evaluasi untuk melihat perkembangannya.
“Pelaku UMKM yang berada pada klasifikasi grade B, itu akan kita naik kelas kan ditahun depan, karena terbatasnya anggaran, jadi harus bertahap” Ujar Leoni Whisnuwardhani, Seksi P3UM.
Sebagai penutup seksi P3UM, Leoni Whisnuwardhani menyampaikan bahwa setelah pembinaan diharapkan agar pelaku UMKM dapat berkembang dalam segi produksi dan penjualan produk.
“Mereka sudah mampu melakukan penjualan melalui media online dan dalam segi poduksinya pun sudah lebih efektif,” pungkasnya. (kii)
