PURWAKARTA, TVBERITA.CO.ID- Manajemen RSUD Kota Purwakarta berkelit bila rumah sakitnya disebut menolak pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Padahal, akibat penolakan itu berdampak pada Irvan alias Ibro meregang nyawa.
Tyas, Isteri dari almarhum Irvan Hoerudin alias Ibro Kampung. Cilampahan RT 04 RW 02 desa Sukajaya kecamatan. Sukatani, kabupaten Purwakarta jawa barat mengaku sangat terpukul atas kejadian serta pristiwa tersebut. Akibat sang suami tidak mendapatkan penanganan awal secara intensive. Ujarnya kepada awak media Selasa 11/09/2018.
Kejadian tersebut terjadi setelah sebelumnya Alm. Irvan alias Ibro ditolak 2 Rumah Sakit di Purwakarta.
Dengan berdalih ruangan Intensive Care Unit (ICU) penuh. Padahal mereka telah terlindungi oleh asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Salah satu rumah sakit yang ikut menolak adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Purwakarta, milik Pemerintah Kota Purwakarta. dan RS Siloam
Tyas menceritakan awal mula ia membawa suaminya karena mengeluh kesakitan di area perut, lantas memeriksakannya Ke RS. Izza Cikampek Kabupaten Karawang dengan hasil pemeriksaan bahwa si pasien magh lambung Kronis.
Setelah itu di bawa pulang di Desa Sukatani kabupaten Purwakarta karena kondisinya yang sudah membaik, setelah diperiksa dan diberi obat.
Selang beberapa hari Alm. Irvan kembali mengeluh sakit lantas di bawa langsung untuk diperiksa di RS. Dian Plered Purwakarta selama 1 hari, setelah itu RS. Dian memberi rujukan untuk di pindah rawat ke RS. Siloam namun di tolak mentah – mentah dengan alasa ruangan penuh, tanpa memberikan surat keterangan bukti ruangan penuh karena itu yang harus dilakukan rumah sakit ketika menolak pasien dengan alasan ruangan penuh. Jelasnya
Merasa menjadi peserta BPJS Kesehatan, Tyas lalu mengeluarkan kartu miliknya. Namun ditolak rumah sakit setempat dengan alasan ruang ICU penuh. Setelah itu langsung di rujuk untuk pindah ke RSUD Bayu Asih. Sama dengan RS. Siloam, RSUD Pemerintah Purwakarta ini pun menolak dengan alasan yang sama tanpa memberikan surat keterangan pula. Dan sama sekali tidak memberikan penanganan awal.
“Saya punya kartu BPJS, lantas saya keluarkan namun tetap ditolak, ditambah tidak ada penangan intensive yang dilakukan kepada suami saya Irvan oleh pihak rumah sakit, infusan dan selang oksigenpun suami saya masih terpasang di tangannya, yang ada di mobil ambulan RS. Dian karena datang ke RSUD Kota Purwakarta tidak ada penanganan awal, semuanya cuek dan seperti tidak mau tau dibiarkan begitu saja.” ujar Tyas sambil menyisihkan air mata menahan kesedihan pada waktu itu. Bener yang acuh akan keselamatan seorang pasien serta kondisinya yg terlihat memburuk akibat tidak cepat di tangani, lantas pasien Irvan langsung di antarkan ke rumah sakit Izza Cikampek tempat pertama kali Pasien di rawat.
Mendapatkan perawatan intensive oleh Rumah Sakit Izza cikampek, namun nyawa Saudara Irvan Alias Ibro tidak terselamatkan akibat Komplikasi yang dideritanya.pungkasnya.(dmk/kb)