Beranda Headline Dugaan Perselingkuhan Oknum Polisi di Karawang Seret Nama Cabup 02, Relawan: Hoaks...

Dugaan Perselingkuhan Oknum Polisi di Karawang Seret Nama Cabup 02, Relawan: Hoaks dan Menyesatkan..

Perselingkuhan oknum polisi di karawang
Ketua Relawan Barisan Haji Aep Syaepuloh (Bahasa), Uus Hidayat menyesalkan beredarnya pemberitaan terkait dugaan perselingkuhan oknum polisi di Karawang.

KARAWANG – Ketua Relawan Barisan Haji Aep Syaepuloh (Bahasa), Uus Hidayat menyesalkan beredarnya pemberitaan terkait dugaan perselingkuhan oknum polisi dengan menyeret nama calon bupati Karawang, Aep Syaepuloh belakangan ini.

Dia menilai pemberitaan tersebut tendensius dan merupakan kabar bohong alias hoaks. Sebab oknum yang dimuat dalam pemberitaan tersebut bukanlah pengawal pribadi (walpri) cabup Aep Syaepuloh.

“Perlu diluruskan bahwa oknum polisi tersebut bukanlah pengawal haji Aep. Sementara di berita tersebut ditulis bahwa yang bersangkutan merupakan walpri haji Aep. Ini jelas hoaks,” ucap Uus, Rabu (13/11).

Baca juga: Cerita Korban Tabrakan di Tol Cipularang: Mobil Terpental, Ada yang Terjepit

Dia mengungkap jika oknum polisi tersebut sebelumnya merupakan walpri cawabup Maslani. Namun itu pun hanya sementara, karena yang bersangkutan saat ini sudah tidak lagi mengawal cawabup Maslani.

“Sebelum (agenda) debat memang sudah tidak mengawal haji Maslani,” imbuhnya.

Uus menyebut tidak memiliki kapasitas untuk mengomentari dugaan perselingkuhan oknum polisi tersebut, sebab hal itu merupakan kewenangan pihak kepolisian untuk membuktikannya.

Baca juga: Makin Lengkap, RSUD Karawang Miliki Fasilitas Kateterisasi Jantung dan Angiografi

Namun jika persoalan tersebut sampai diseret-seret ke ranah politik, apalagi sampai merugikan nama baik haji Aep tentu jadi persoalan lain.

“Berita tersebut harus dipertanggungjawabkan. Produk jurnalistik seharusnya mencerahkan, bukan menyesatkan.”

“Ini malah seakan-akan digiring untuk mencoreng nama baik haji Aep. Sebagai corong informasi, media semestinya bijak menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang. Apalagi kalau kita lihat dalam pemberitaan tersebut tidak memenuhi kode etik jurnalistik, tidak cover both side,” tegasnya. (*)