Beranda Karawang Dugaan Politik Praktis Kepala Kemenag Karawang Tuai Kritikan

Dugaan Politik Praktis Kepala Kemenag Karawang Tuai Kritikan

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID – Kepala Kemenag Karawang, H. Sopian, belum lama ini mendapat sorotan publik.

Bagaimana tidak, selain kedapatan pernah melakukan salam dua jari (salam dua periode) yang menjadi ciri khas salah satu calon Bupati Karawang dari petahana yakni Cellica Nurrachadiana.

Pimpinan tertinggi PNS di Kemenag ini juga kedapatan selalu mengkampanyekan nama calon petahana tersebut dalam setiap kegiatan peresmian, salah satunya pada saat peresmian kampung santri beberapa waktu lalu.

Termasuk di peresmian kelima Kampung Santri Bojong di Desa Rengasdengklok pada Rabu (4/3/2020), H. Sopian tidak hanya menyampaikan sambutan mengenai target pembangunan kampung santri di setiap kecamatan.

Dimana di akhir kalimat sambutannya, H. Sopian menutup pidatonya dengan sebuah pantun yang secara tidak langsung berbau mensosialisasikan Cellica Nurrachadiana kepada masyarakat yang hadir.

“Tanjungpura ke Batujaya, lewatnya Tunggakjati. Kegiatan keagamaan semakin jaya, sejak Teh Celli jadi bupati,” tutur H. Sopian, saat menutup pidatonya dengan kalimat pantun.

Sontak saja, di tahun politik seperti ini, kalimat pantun yang disampaikan H. Sopian menjafi sorotan publik dan mendapatkan reaksi beragam dari para relawan pendukung rival Cellica Nurrachadiana di Pilkada.

Salah satunya dari, Ketua Umum GP Maskar (Gerakan Perubahan Masyarakat Karawang), Ritchie Freddy Suntara misalnya. Kepada Tvberita, Rabu (4/3), ia mengatakan sangat menyesalkan sikap politik praktis yang menurutnya terlalu kentara ditunjukkan oleh Kepala Kemenag Karawang ini.

Terlebih ditegaskan Freddy, sebelumnya Kepala Kemenag, H. Sopian memang diisukan akan menjadi pendamping atau calon wakil bupati dari pencalonan Cellica Nurrachadiana di Pilkada 2020.

“Kalau soal kalimat pantun yang disampaikan H. Sopian sih mungkin masih bisa ambigu penafsirannya. Tapi kan sebelumnya ada foto beliau berpose salam dua periode dengan Cellica Nurrachadiana langsung. Foto ini jelas menunjukan sikap politik praktis H. Sopian untuk mendukung Cellica di Pilkada. Padahal beliau kan statusnya PNS,” tutur Freddy.

Padahal ditegaskan Freddy, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2004, tentang pembinaan jiwa korps dan kode etik Pegawai Negeri Sipil (PNS), setiap PNS dilarang melakukan perbuatan yang mengarah pada keberpihakan salah satu calon atau perbuatan yang mengindikasikan terlibat dalam politik praktis/berafiliasi dengan partai politik.

“Sikap kita yang sangat menyayangkan H. Sopian ini bukan berarti karena alasan kita sebagai Relawan Kang Jimmy. Tapi karena persoalan H. Sopian yang notabene merupakan PNS yang harus menjaga netralitas dalam setiap momentum politik apapun. Apalagi beliau ini pimpinan tertinggi Kemenag Karawang yang harus menjadi contoh buat bawahannya. Malu atuh Kang Haji sama bawahan,” sindir Freddy.

“Karena bagaimanapun juga proses demokrasi Pilkada Karawang harus berjalan dengan jujur dan adil. Jangan mentang-mentang Kepala Kemenag, terus bisa seenaknya saja di dalam menunjukan sikap politiknya. Kalau bukan PNS sih gak masalah. Kami GP Maskar minta Bawaslu Karawang untuk menindaklanjuti permasalahan ini,” tandasnya lagi.

Sementara itu, Kepala Kemenag Karawang, H. Sopian, ketika Tvberita mencoba mengkonfirmasi ke kantornya, sedang tidak berada di tempat karena dinas luar.

“Bapak sedang dinas luar,” kata salah seorang pegawai Kemenag saat itu. (nna/kie)