Beranda Health Edukasi Penurunan Stunting di Karawang lewat Program Pos Gizi

Edukasi Penurunan Stunting di Karawang lewat Program Pos Gizi

Program pos gizi di karawang
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Karawang, Nurmala Hasanah.

KARAWANG – Untuk mempercepat penurunan stunting, orang tua di Kabupaten Karawang diberikan edukasi tentang tata cara mengkreasikan makanan sehat bagi anak.

Edukasi ini disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang melalui program pos gizi.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Karawang, Nurmala Hasanah menyampaikan, program pos gizi ini telah berjalan sejak tahun 2022 dan tetap diterapkan hingga tahun 2024 sekarang.

Baca juga: Baru Awal 2024, Sudah Ada 182 Warga Karawang Kena DBD

“Kita sudah memulai kegiatan pos gizi terintegrasi, ini adalah bagian dari kegiatan permodelan pentahelix desa kelurahan tangkas untuk percepatan dan penurunan stunting di Karawang,” ujarnya saat diwawancarai pada Senin, 26 Februari 2024.

Ia menjelaskan, konsep utama kegiatan program pos gizi ini adalah memasak bersama. Para orang tua diajarkan membuat makanan, khusus bagi balita yang mengalami stunting.

Model programnya dilakukan per-kelas, nantinya makanan diberikan kepada 15 sampai 20 orang. Kemudian, setelah 3 bulan mengikuti model kelas, akan ada evaluasi mengenai perkembangan si anak.

Baca juga: Cerita Mahasiswi di Karawang Terbitkan Buku Hanya dalam Waktu 5 Hari

“Contoh kreasi makanannya itu, lele bisa kita ah dengan berbagai cara, ada yang dibuat nasi tim, nugget. Terus telur juga bisa diolah menjadi berbagai bentuk. Orang tua harus mengkreasikan makanan agar anak mau makan,” paparnya.

“Ketika di evaluasi dan ada perkembangan yang baik, maka orang tua tidak perlu ikut kelas lagi,” tambahnya.

Nurmala mengatakan, program ini tidak hanya menyasar balita stunting saja, melainkan ibu hamil dan juga remaja.

Baca juga: Usung Konsep Pesta Rakyat, Intip Kemeriahan Peringatan 10 Tahun Pabrik Sharp di Karawang

Program pos gizi ditegaskan bagi ibu hamil yang mengalami masalah kesehatan dan juga remaja yang menderita anemia.

“Kita intervensi ibu hamil yang bermasalah kesehatannya. Kemudian untuk remaja kita juga membuat kelas, kita beri edukasi gizi serta pemberian tablet tambah darah setiap hari,” pungkasnya. (*)