Beranda Regional Ekspedisi Trilogi, Harapan di Habitat Sungai Citarum Hilir Masih Ada

Ekspedisi Trilogi, Harapan di Habitat Sungai Citarum Hilir Masih Ada

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Ekspedisi Trilogi untuk tahap 1 ini dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 27-31 Desember 2018, jarak yang ditempuh sepanjang 40 kilometer.

“Perjalanan yang tidak mudah selama 5 hari dari Tunggak Jari (Karawang Barat) menyusuri Sungai Citarum sampai Kuta Ampel (Batu Jaya),” kata Tita Sari siswa kelas XII TPMI SMKN 1 Rengasdengklok.

Sampai saat ini telah teridentifikasi 55 spesies mulai dari 25 spesies tanaman (flora), 23 spesies hewan (fauna) dan 7 spesies ikan di sepanjang Sungai Citarum.

Tiga diantaranya termasuk dalam daftar hampir terancam (Near Threatened) menurut Red List IUCN 3.1 (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources). Ratu Almdaniah siswa kelas XII TKJ saat dimintai keterangan mengatakan ketiga spesies terancam punah tersebut 1 spesies ikan dan 2 spesies burung.

“Di hari pertama perjalanan kami mendapati ikan yang baru pertama kami liat, menurut yang memancing ikan tersebut namanya Baung.” jelas Ratu.

Namun menurutnya spesies ikan ini bukan Baung (Hemibagrus Nemurus), karena sebelumnya mereka sudah mengidentifikasi spesies Baung.

“Untuk didaerah lain ikan ini disebut ikan Gabel, Lepok atau Ompok, dan diluar negeri lebih terkenal dengan Butter Catfish (Ompok Bimaculatus)” kata Ratu.

“Di hari-hari berikutnya secara berturut-turut selama dua hari kami melihat dan mendokumentasikan 2 spesies burung yang terancam punah sedang mencari makan di Riparian Sungai Citarum,” tutur Ratu.

Salah satu spesies burung tersebut adalah burung Kacamata (Zosterops Flavus), burung ini mulai langka dihabitat aslinya karena perburuan dan perdagangan burung. Kemudian satu spesies lagi adalah burung Cerek Jawa (Charadrius Javanicus), saat di dokumentasikan burung ini sendirian dan sedang memangsa cacing diparuhnya.

Terdokumentasikan serta teridentifikasikannya 3 spesies terancam punah di Sungai Citarum Segment Hilir menjadi pertanda masih adanya harapan untuk mengembalikan ekosistem Sungai Citarum. Apalagi salah satu spesies yang teridentifikasi tersebut adalah ikan, yang dimana kita pahami sangat tergantung pada air sungai yang sehat.

“Belum lama ini Sungai Citarum dinobatkan sebagai sungai terkotor didunia dengan segala polutannya, namun kita menemukan secercah harapan ketika teridentifikasikannya ikan Ompok Bimaculatus,” kata Nanang selaku penanggung jawab ekspedisi dan Kepala Satuan Bara Rimba.

Letkol Inf. Endang Sumardi selaku Komandan Distrik Militer (Dandim) 0604 Karawang mengapresiasi baik kegiatan ekspedisi ini. Menurutnya ketika sudah teridentifikasi habitat di Sungai Citarum Hilir, rencana kedepannya seperti apa untuk mengembalikan habitatnya seperti semula.

“Dihadapkan pada padatnya penduduk serta kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya sungai, dan masih banyaknya pabrik yang buang limbah sembarangan,” kata beliau menegaskan.

Senada dengan Dandim 0604 Karawang, Dr.Eki Baihaki selaku Ketua Citarum Institute menyambut gembira idealisme dari teman-teman Bara Rimba Karawang.

“Selamat berjuang untuk Bara Rimba yang sedang berjuang merawat dan mendokumentasikan kekayaan hayati Sungai Citarum Hilir,” kata beliau saat dihubungi di Bandung.

Menurutnya jika tidak ada kepedulian akan hal tersebut bisa jadi akan punah, dan yang terpenting adalah ikhtiar memelihara kekayaan hayati yang kita miliki bagi anak cucu kita selanjutnya.(rls/ris)