Beranda Regional Fenomena UNBK Karawang, Sekolah sampai Pinjam Laptop ke Siswa

Fenomena UNBK Karawang, Sekolah sampai Pinjam Laptop ke Siswa

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- SMAN 4 Karawang terpaksa meminjam perangkat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) berupa laptop kepada 30 siswanya. Hal ini dilakukan agar kuota komputer bisa terpenuhi untuk digunakan 420 siswa yang menjadi peserta UNBK 2018.

Kepala SMAN 4 Karawang, H. Yuhana mengungkapkan, pelaksanaan UNBK tahun ini, pihak sekolah hanya sanggup menyediakan 110 perangkat saja. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan syarat pelaksanaan UNBK, yaitu ketersediaan komputer harus ada 1/3 dari jumlah peserta ujian. Untuk menutupi kekurangan tersebut, pihak sekolah akhirnya berinisiatif mengirimkan surat peminjaman laptop ke orang tua siswa.

“Kami sudah mengajukan surat peminjaman laptop kepada orang tua siswa jauh jauh hari sebelum pelaksanaan UNBK. Hasilnya ada 30 laptop yang kami pinjam. Kami juga memberikan jaminan apabila ada kerusakan, pihak sekolah akan menggantinya, karena itu memang sudah resiko,” ungkap Yuhana saat diwawancarai di kantornya, Selasa (9/4) pagi.

Yuhana menganggap ketersediaan perangkat UNBK tahun ini justru lebih baik dari tahun sebelumnya. Pasalnya di tahun 2017 pada pelaksanaan kedua UNBK di sekolahya, SMAN 4 Karawang hanya memiliki 30 komputer.

“Soal komputer, kami terus melakukan berbagai macam upaya untuk bisa menyediakan fasilitas bagi siswa. Insya Allah pelaksanaan UNBK tahun depan, kami sudah bisa mandiri dengan fasilitas yang dimiliki sekolah tanpa harus meminjam siswa lagi,” katanya.

Ia melanjutkan, pelaksanaan UNBK di sekolahnya diikuti oleh 420 orang siswa yang terdiri dari dua jurusan, yaitu IPA dengan jumlah siswa laki-laki 126 orang, siswa perempuan 186 orang. Sementara untuk jurusan IPS berjumlah 108 siswa, terdiri dari 35 siswa laki-laki dan 73 siswa perempuan. Pihak sekolah menyiapkan 8 ruangan dengan 4 ruangan untuk 3 sesi ujian. 

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Karawang Dwi Setyono Agus mengatakan, sekitar 12.900 siswa tingkat SMA di Karawang mengikuti UNBK. Dari 49 sekolah yang melaksanakan UNBK, empat di antaranya masih bergabung dengan sekolah lain, lantaran jumlah siswa kurang dari 30.

“Empat sekolah tersebut di antaranya SMA Bhineka dan SMA Tunas Dharma,” ungkap Dwi.

Dwi mengatakan, biasanya dalam satu ruang terdapat 20 client komputer, satu pengawas, satu proktor, dan satu ahli IT.”Namun jika dalam satu ruang terdapat lebih dari 20 siswa yang mengikuti UNBK, maka ada dua pengawas,” tandasnya.

Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak PLN dan Telkom untuk menghindari gangguan pemadaman listrik dan jaringan.”Kami meminta kepada petugas Telkom untuk stanby jika ada gangguan jaringan,” tandas Dwi.

Di tahun ketiga pelaksanaan UNBK, Dwi mengimbau kepada peserta didik untuk mengutamakan kejujuran. Sebab, dengan mencoba berbuat curang justru membuang-buang waktu.

“Waktunya kan terbatas, jika tengok kanan-kiri justru buang-buang waktu,” ungkapnya. Oleh karena itu, pihaknya sudah sedini mungkin menumbuhkan kejujuran, baik dari segi agama maupun pembelajaran.

“Ada beberapa mapel (di SMAN 1 Karawang) yang kalau ulangan ditinggal oleh guru pengampu. Mudah-mudahan ke depan akan bertambah pada mapel lain,” harapnya. (nji/ds)