Beranda Regional Fraksi Bantah Soal Gerakan Kudeta Ketua Gerindra Karawang

Fraksi Bantah Soal Gerakan Kudeta Ketua Gerindra Karawang

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID – Isu adanya dugaan perpecahan di internal Partai Gerindra Karawang kembali mencuat.

Dikabarkan beberapa anggota fraksi Partai Gerindra menemui ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Taufik Hidayat untuk menurunkan Ajang Supandi dari posisi Ketua DPC Partai Gerindra Karawang.

Ketika dikonfirmasi terkait kebenaran kabar tersebut, Nana Nurhusna Hidayat, Kader Partai Gerindra yang sekaligus juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Karawang, langsung membantah dengan tegas.

Diungkapkannya, narasi bertemu dengan Ketua DPD Jabar tidak ada sedikitpun tentang penggantian Ketua DPC Partai Gerindra Karawang yang saat ini dipimpin oleh Ajang Supandi.

Kehadiran para anggota fraksi ini, jelasnya hanya untuk meminta Ketua DPD melakukan pembinaan karena kedekatan sama-sama orang Karawang.

“Meminta membina bukan berarti menggulingkan, kan?” ucapnya balik bertanya.

Ketika pintu koreksi tidak diindahkan maka wajar, tandasnya, jika ia bersama anggota fraksi lainnya meminta pimpinan lebih tinggi untuk sama-sama membina yang ada di bawahnya.

Mengapa ia bisa berkata demikian, Nana kembali menegaskan, karena ia pada saat itu berada di sana bersama rekan fraksi lainnya.

“Ya, tiga anggota Dewan Gerinda, hoax! Eta mah paranoid!” tandasnya tanpa menjelaskan lebih dalam siapa yang dimaksud paranoid tersebut.

Kembali ia menegaskan, secara parsial bisa ditanyakan ke masing-masing anggota. Bahwa, pertemuan dengan Ketua DPD tidak menyinggung agenda pergantian Ketua DPC. Ataupun agenda mendudukan Sekjen Partai Gerindra Karawang menjadi ketua.

“Tidak ada, kami tidak sebodoh itu mementingkan kepentingan parsial di atas kepentingan partai. Sok buktikan kalau ada narasi tentang penggantian Ketua DPC, tidak seperti itu. Tidak ada agenda ke situ,” tegasnya lagi.

Dipaparkan Nana, fraksi dari tahun pertama menjabat 2014 lalu tumbuh bersama dari ketertindasan di bawah kepempinan Royke dan bergerak bersama-sama dengan segala risiko menggantikannya ke tangan Ajang Sopandi.

“Sehingga alangkah bodohnya orang yang kami dukung bersama-sama dengan segala risikonya, tiba-tiba sekarang ingin menggantinya, itu sangat jauh dari keinginan fraksi. Saya pribadi menekankan bahwa tidak ada agenda sedikitpun mengganti Ketua DPC, kami patuh dan loyal kepada kepemimpinannya,” ulas Nana menerangkan.

Menurutnya, isu yang beredar luas tersebut hanya bentuk ketakutan atau paranoid saja, karena fraksi sendiri tidak ada kepentingan yang lain selain hanya satu terpilih kembali di Pileg 2019 mendatang.

“Dalam berorganisasi jangan terlalu paranoid dalam menyikapi segala dinamika yang berkembang. Keinginan angggota fraksi hanya ingin memenangkan Pileg dan menghantarkan ketua umum kami Bapak Prabowo Subianto menjadi presiden di tahun 2019-2024 mendatang,” ucapnya lagi. (nna/fzy)