Beranda Regional Gas Langka, Hiswana: Kelas Menengah Atas Jadi Pemicu

Gas Langka, Hiswana: Kelas Menengah Atas Jadi Pemicu

KOTABARU, TVBERITA.CO.ID- Jelang Natal dan Tahun Baru 2018, kini masyarakat di Karawang dikejutkan kembali sulitnya mencari pasokan gas elpiji 3 kilogram. Padahal stok pasokan gas melon setiap bulannya normal dapat mencukupi kebutuhan masyarakat kecil.

Sekitar 1.6 juta tabung gas selalu terdistribusi ke 880 Pangkalan gas melon yang berada di wilayah di 30 kecamatan di Kabupaten Karawang. Hal tersebut disampaikan H.Dindin Nazarudin, Ketua Hiswana Migas DPC Purwakarta Karawang di ruang kerjanya di Kantor Hiswana Migas Jalan Sudirman Kotabaru Karawang, Rabu(7/12) kepada awak media.

Menurut H.Dindin, terjadinya kelangkaan gas melon untuk masyarakat kecil yang berpenghasilan 1.5 juta perbulan disetiap menjelang hari -hari besar di Indonesia seperti jelang Hari Raya Idul Fitri dan Natal Tahun Baru biasanya dilakukan oleh oknum yang tak bertanggung jawab untuk meraih keuntungan sesaat. Sehingga kelangkaan gas melon di Karawang, pihak Hiswana Migas selalu yang disalahkan.

“Disetiap terjadinya kelangkaan gas bersubsidi bagi masyarakat kecil. Pasti pihak pengurus DPC Hiswana Migas yang disudutkan. Padahal stok mengiriman gas bersubsidi setiap bulannya buat Karawang itu, 1,6 juta tabung gas ukuran 3 kilogram. Saya kira sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kecil yang perlu di subsidi oleh negara,” katanya.

Dikatakannya, masih rendahnya kesadaran masyarakat kelas menengah keatas dan masyarakat berpenghasilan tinggi tidak perlu ikutan-ikutan membeli gas melon. Sebab gas melon itu masyarakat kecil.

“Kita terbuka saja, masih banyak warga yang berpenghasilan diatas 1.5 juta perbulan pakai gas melon. Jika kesadarannya tinggi tidak akan mungkin akan beli gas bersubsidi buat masyarakat kecil. Kenyataannya dilapangan apa yang terjadi. Kalangan yang masih beli gas bersubsidi,” tandasnya.

Dia menjelaskan berapa ribu buruh di Karawang dan pegawai PNS di Karawang yang berpenghasilan diatas 1.5 juta. Jika merujuk pada gaji buruh di Karawang, UMKnya paling tinggi di Jawa Barat.

“Ini sebagai contoh kecil saja. Agar kita obyektik melihat persoalan terjadinya kelangkaan gas bersubsidi,” ucapnya.

Dia mengajak kepada seluruh komponen masyarakat agar lebih meningkatkan lagi kebersamaan untuk mengatasi persoalan hajat hidup orang banyak.

“Kan sudah jelas bagi masyarakat mampu harus beli yang 5 kg ke atas. Kemudian gas melon buat masyarakat kecil. Mulai dari sekarang perlu kesadaran kolektivitas sosial diberbagai lapisan komponen masyarakat,” tandasnya.

Masih banyaknya para pedagang dan rumah makan yang masih membeli gas 3 kilogram buat masyarakat kecil sambung Dindin. Hal tersebut menjadi persoalan tersendiri. Karena para pedagang itu membeli gas di tempat eceran bukan Pangkalan. Banyaknya penjual eceran itu sulit dikendalikan. Sebab kebutuhan pasar yang meminta.

“Jadi jelas yah sekarang banyak persoalan yang harus segera di atasi dengan kesadaran sosial. Ini barang subdidi gas melon. Tolonglah hanya untuk masyarakat kecil saja. Sebab 1.6 juta tabung gas setiap bulannya normal di kirim ke 880 Pangkalan di 30,Kecamatan Kabupaten Karawang,” pungkasnya.(dej/ris)