KARAWANG– Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEM FEB) Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang menggelar webinar nasional ekonomi kreatif pada Minggu (3/4/2022).
Untuk diketahui kegiatan Webinar tersebut turut di isi oleh berbagai narasumber yang ahli di bidang ekonomi kreatif diantaranya yaitu Rektor UBP Karawang, Prof. Dr. Dedi Mulyadi, SE., MM, Disparbud Karawang, Odih Iskandar, ST., M.Eng, Forum Ekonomi Kreatif Karawang, Luthfi Ansori, Deputi Kemitraan Strategis, Indonesia Creative Cities Network (ICCN), Dr. Dwinita Larasati, S.Sn., M.A.
Ketua BEM FEB UBP Karawang, Leo Abdul Azis mengungkapkan digelarnya webinar tersebut supaya dapat memberikan pemahaman tentang peranan ekonomi kreatif dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Baca juga: Mahasiswa UBP Karawang Ajak Masyarakat Tak Ragu Donor Darah
“Ekonomi kreatif itu sangat berperan penting bagi ekonomi dan kemajuan segala aspek kehidupan terlebih dalam proses pemulihan ekonomi pasca Pandemi.
Leo juga menegaskan, masyarakat maupun mahasiswa harus bisa membedakan mana ekonomi kreatif maupun yang bukan.
“Ini penting, karena masih banyaknya pengetahuan akan hal ekraf ini seperti beli beras jual nasi, padahal bukan hanya sebatas itu ruang lingkup dari pada ekraf ini,” ujarnya.
Baca juga: Fokus Tingkatkan SDM, UBP Karawang Jalin Kerjasama dengan UPI Bandung
Leo juga berharap mahasiswa dan masyarakat menjadi garda terdepan dalam proses pemulihan ekonomi pasca pandemi.
“Saat perekonomian krisitis dilanda Covid-19, maka masyarakat, terlebih mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam proses pemulihan ekonomi, para mahasiswa maupun masyarakat harus lebih banyak lagi berkecimpung di dalam Ekraf,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor UBP Karawang, Prof. Dr. Dedi Mulyadi, SE., MM menambahkan sebagai agen of repair, pemuda Indonesia tentunya dituntut untuk melakukan inovasi dan berprestasi agar dapat bersaing di era globalisasi khususnya para mahasiswa.
“Pemuda milenial harus mampu dalam mengambil alih menjadi pembaharu dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan puncak industri yang akan diramaikan di Indonesia itu berada di tahun 2030,” kata Rektor.
Baca juga: Kisah Dedi Mulyadi, Pejuang Ilmu yang Terbiasa Nyeker ke Sekolah, Kini Jadi Guru Besar
Ia juga menyinggung Webinar Nasional yang mengangkat tema “peluang dan tantangan generasi muda dalam meningkatkan minat di bidang ekonomi kreatif” tentunya ini menjadi sebuah sarana sebagai informasi serta pengetahuan bagi mahasiswa.
“Ini sebagi sarana teman -teman semua untuk menggali ilmu, supaya kalian nantinya dapat mengambil manfaat atau peluang yang kalian dapatkan untuk menjadi agen of repair tersebut,” pungkasnya.
Rektor memandang, pemanfaatan platform digital saat ini tidak dimaksimalkan untuk mendatangkan pundi-pundi pendapatan. Hanya sebatas kesenangan belaka.
“Platform digital atau aplikasi-aplikasi teknologi informasi saat ini tidak digunakan sebagai kegiatan kreatif yang bisa mendatangkan pendapatan, tetapi hanya untuk mencari kesenangan. Padahal teknologi tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan ekonomi kreatif,” ulas Rektor.
“Era revolusi 4.0 belum berakhir, tetapi saat ini kita sudah memasuki era society 5.0 yaitu yang menginginkan manusia atau human untuk menjadi subjek dalam teknologi bukan sebagai objek, saat ini di 4.0 manusia adalah sebagai objek dari, kenapa? Banyak peran manusia yang bisa digantikan oleh teknologi,” pungkasnya. (red)