Beranda Regional Geluti Bisnis Prostitusi Online Demi Nafkahi Kedua Buah Hati

Geluti Bisnis Prostitusi Online Demi Nafkahi Kedua Buah Hati

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID – Amelia namanya (28). Perempuan yang tinggal di Babelan Kabupaten Bekasi ini awalnya tidak menyangka akan berkecimpung di dunia prostitusi online. Sejak 2 tahun lalu ditinggal mati sang suami, ia berjuang mati matian menghidupi kedua anaknya dengan sekuat tenaga.

“Dulu waktu suami masih ada. Kami sudah mandiri dengan usaha bakso yang sama sama kami rintis. Setelah dia tiada, saya mencoba melanjutkan usaha bakso itu. Tapi bangkrut,” ungkap Amalia mengawali wawancaranya dengan tv berita di salah satu kamar hotel yang berlokasi di Karawang Barat ini, Selasa (20/8/9) siang.

Sejak ditinggal mati suaminya itulah, dia mulai mencoba mencari pekerjaan dari satu tempat ke tempat lain sampai pada akhirnya, dia bertemu dengan Reni, teman masa sekolahnya dulu di SMP lalu diminta menjadi pengasuh anak teman sekolahnya tersebut.

“Ketemu temen SMP yang sudah sukses. Udah punya apartemen di Cikarang. Trus saya minta dicarikan pekerjaan. Dia malah menawari saya jadi pengasuh anaknya. Lumayan per hari 100 ribu. Saya iyakan tanpa pikir panjang. Awalnya saya juga belum tahu apa pekerjaan Reni itu,” kata dia.

Dari sinilah semua rahasia Reni terungkap. Amel mulai curiga ketika banyak laki laki yang keluar masuk apartemen Reni setiap harinya.

“Jadi, Kalau dia lagi ada tamu. Dia minta aku buat keluar dulu ngajak jalan jalan jalan anaknya. Awalnya aku tidak berani mikir macem macem,” ucapnya.

“Sampai suatu ketika, Reni bilang katanya ada temanya yang mau tidur sama aku. Aku kaget. Reni disitu cerita jujur kalau selama ini ternyata dia perempuan booking out (BO),”

Namun karena merasa sangat terdesak dengan kebutuhan ekonomi dan sekolah anak, ia akhirnya menerima tawaran itu. Ia mengaku tergiur dengan iming iming nominal besar.

“Pertama kali melakukan selain sama suami ya sama temen si Reni itu. Aku dibayar 700 ribu sekali main. Sampai sekarang jadi keterusan. Aku baru jadi PSK dari 5 bulan lalu,” akunya.

Alasan dipilihnya Karawang sebagai lokasi bertemu pelanggan, kata dia, karena lokasinya cukup jauh dari Bekasi. Dia sendiri tidak mau mengambil risiko jika ada orang yang tau profesi yang ia jalani sekarang. Sementara di kampungnya sendiri, ia berdandan seperti selayaknya perempuan baik baik lainnya.

“Aku kalau di rumah jarang banget keluar. Aku pake pakaian muslimah dengan gamis dan hijab panjang. Jadi orang tidak ada yang curiga. Kalau lagi kerja kayak begini, aku ngakunya jadi baby sister,” kata dia.

Sehari, ia mengaku bisa mendapatkan penghasilan rata rata sampai 3 juta rupiah. Biasanya, ia tinggal di hotel selama 5 hari dengan tarif kamar per harinya Rp. 275 ribu.

“Aku ga ada kepikiran buat nyari kerja lainnya. Dulu aja hampir mau diperkosa sama temen kerja. Ya karena aku tahu status janda itu masih dipandang sebelah mata. Mungkin orang berpikir janda gampang buat ditidurin. Makanya aku juga mikir mikir mau nikah lagi. Aku udah punya anak 2. Takut salah pilih nanti ga sayang sama anaku. Yaudalah mendingan begini aja. Aku ikhlas demi nafkahi anak anak,” pungkasnya. (cr2/dhi)