
“Pelaku melakukan aksinya bukan di tempat sepi, melainkan siang hari di dalam kelas disaksikan siswa yang lain, tapi tak ada yang berani melapor,” sambung dia.
Dia mengulas, aksi pelaku terbongkar setelah salah seorang kakak kandung korban membuka isi chat WhatsApp antara pelaku dan korban dalam ponsel.
Dari percakapan itu, selama ini rupanya pelaku kerap memanggil korban-korbannya dengan panggilan sayang atau mama.
“Modusnya adalah rasa cinta guru, tapi dari isi percakapan itu lah yang mengarah sifatnya pencabulan,” bebernya. (*)