Beranda Regional Harga Beras Tinggi, Pemerintah Diminta Kendalikan Harga

Harga Beras Tinggi, Pemerintah Diminta Kendalikan Harga

JATISARI, TVBERITA.CO.ID- Para pedagang beras di Pasar Jatisari mengeluh omset penjualan beras merosot. Pasalnya, harga beras terus merangkak sehingga daya beli dari masyarakat terus berkurang.

Biasanya harga beras berkualitas 8 ribu rupiah perliter kini naik menjadi 10 ribu rupiah perliternya. Sementara harga beras yang semula 7 ribu sekarang menjadi 9 ribu rupiah. Dan beras harga termurah dengan kualitas biasa berkisar 7 ribu rupiah perliternya.

Menurut Yahya (40) Pedagang beras di Pasar Jatisari kini harga beras mengalami lonjakan harga yang signifikan. Sehingga berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.

“Biasanya sebelum terjadi kenaikan harga beras. Perharinya dari berbagai jenis beras dapat menghabiskan 5 kwintal beras. Kalau sekarang sangat sepi pembeli kalau ada hanya memilih beras murah dengan harga 7 ribu perliternya,” ujarnya, Minggu(13/1).

Dikatakan kondisi naiknya harga beras tidak selamanya menguntungkan bagi para pedagang beras.

“Tidak selamanya kenaikan harga beras itu menguntungkan sebab daya jual malah menurun. Lebih baik harga beras normal kembali,” tandasnya.

Dia juga menjelaskan kenaikan harga beras lebih mahal lagi pada para pedagang eceran yang keliling kepemukiman warga. Harga beras perliter bisa dijual mencapai 11-12 ribu rupiah perliternya.

“Di pengecer beras keliling lebih mahal lagi. Harga beras yang termurah dipatok dengan harga 11 ribu perliternya,”ujarnya.

Ia berharap kepada Pemerintah dapat mengendalikan harga bahan baku sembako. Jika tidak dikendalikan harga sembako akan ikut naik harga.

“Mohonlah kepada pemerintah agar mampu mengendalikan harga beras,” ucapnya.

Sementara itu Ela Nurlaela(38), Warga Karajan I RT 03/01 Desa Melarsari Kecamatan Jatisari. Ia meminta supaya pemerintah melakukan operasi pasar beras. Agar harga beras stabil seperti semula harganya.

“Masyarakat sudah banyak yang menjerit dengan harga beras 10 ribu perliter untuk kualitas beras bagus. Bisa aja sih beli beras harga yang murah tapi tidak enak banyak butiran yang bubuk. Yah hampir setara dengan raskin,” ujarnya.

Sementara itu Petani asal Desa Sukamekar Kecamatan Jatisari Aca Sustisna(46). Ia mengatakan dengan naiknya harga beras menguntungkan para petani. Pasalnya harga gabah basah mencapai 6-7 ribu perkilogramnya. Sedangkan gabah kering giling mencapai 8 ribu lebih perkilogramnya.

“Sebenarnya para petani juga tidak ingin adanya kenaikan harga beras. Meskipun berpengaruh terhadap daya jual gabah. Tapi kondisi naiknya harga beras akan mempengaruhi harga sembako. Dan ini juga kurang bagus bagi masyarakat,”pungkasnya.(dej/ris)