Beranda Regional Harga Tinggi, Bulog Karawang Kesulitan Serap Gabah

Harga Tinggi, Bulog Karawang Kesulitan Serap Gabah

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Karawang-Bekasi mengaku masih kesulitan melakukan penyerapan gabah di tengah harga masih melambung tinggi.

“Angka serapan per harinya masih rendah karena harga gabah masih tinggi,” ungkap Kepala Bulog Subdivre Karawang -Bekasi, Sulais, kemarin.

Sulais mengatakan, saat ini harga panen padi di tingkat petani masih sangat tinggi yakni Rp 4.900 per kilogram gabah kering panen (GKP). Sementara pembelian pemerintah sesuai dengan fleksibilitas adalah Rp 4.070 per kilogram GKP. “Namun kami masih terus melakukan optimalisai kinerja untuk melakukan penyerapan gabah,” ungkapnya.

Ditekankan oleh Sulais, Bulog sendiri memiliki 32 mitra kerja, satuan kerja pengadaan dan kerjasama dengan PT Indo Beras Unggul (IBU) dan PT Jatisari Sri Rejeki (JSR) untuk melakukan penyerapan gabah di Bulog.

“Untuk 32 mitra kerja, kita akui sebagian besar masih belum memberikan hasil yang optimal,” jelasnya.

Disebutkan Sulais, sampai akhir Bulan Maret 2018 ini. Pihak Bulog Subdivre Karawang-Bekasi telah melakukan penyerapan gabah mencapai 4.000 ton GKP. Sementara untuk target tahun 2018, pihaknya menargetkan gabah bisa mencapai 65.000 ton GKP. Ia meyakini, tingginya panen di Karawang, pihak Bulog akan memenuhi target hingga akhir tahun.

“Kami akan selalu berusaha untuk mencapai target serapan yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan,” ujarnya.

Sementara itu, petani di wilayah Desa Sukapura, Kecamatan Rawamerta, Warta masih ogah melakukan penjualan hasil panen padinya kepada perusahaan milik pemerintah itu.

Menurutnya, harga gabah masih tinggi di tingkat tengkulak dan tawaran Bulog yang masih rendah menjadi faktor utama enggan menjual panennya kepada Bulog.

“Harga tengkulak saja Rp 4.500 kemarin, dibandingkan jual ke Dolog (Bulog) jauh kemana-mana,” pungkasnya.(ris/fzy)