KARAWANG – Hutan Kota di Jalan Lingkar Tanjungpura-Warung Bambu, Kelurahan Tanjung Pura, Kecamatan Karawang Barat, kini berganti nama menjadi Ruang Terbuka Hijau Keanekaragaman Hayati (RTH Kehati).
Kawasan seluas 6,4 hektar ini dikembangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang tidak hanya sebagai ruang hijau, tetapi juga sebagai tempat produksi kompos dari sampah organik dan sarana edukasi lingkungan bagi pelajar, terutama yang mengikuti program Adiwiyata.
Menurut Dede Pramiadi, Kepala Bidang PPKH DLH Karawang, RTH Kehati menjadi pusat konservasi keanekaragaman hayati di luar kawasan hutan.
Baca juga: Jumlah Siswa Keracunan MBG di Cianjur Bertambah Jadi 165 Orang, Dinkes Jabar Tunggu Hasil Lab
Saat ini, terdapat 1.076 pohon dari 109 jenis tanaman, terdiri dari 93 jenis tanaman pelindung sebanyak 798 pohon, 16 jenis tanaman produktif (buah-buahan) dan 278 pohon.
RTH Kehati juga memperkenalkan program edukasi pengolahan sampah organik kepada siswa, mengajarkan teknik pembuatan kompos dari daun kering, yang dapat diaplikasikan di sekolah-sekolah.
Pengembangan kawasan ini ke depan mencakup: Produksi bibit tanaman pelindung dari tanaman yang ada di RTH Kehati.
DLH Karawang menargetkan kolaborasi dengan sektor swasta melalui program CSR untuk memperkaya keanekaragaman hayati.
Bibit hasil persemaian itu nantinya tidak hanya untuk perusahaan, tetapi juga dibagikan gratis kepada masyarakat. Pada tahun 2024, sekitar 5.000 bibit telah didistribusikan. (*)
