Menurutnya Indonesia tidak akan maju jika tidak mengembang SDM dan SDA melalui industri. Hingga saat ini, kata dia, rakyat Indonesia dominan menjadi pasar atau konsumen produk-produk industrial orang luar.
Baca juga: Dalam Hitungan Bulan, Ribuan Karyawan Produktif di Karawang Kena PHK, Pengangguran Bertaburan
“Sebagai bangsa kita terlalu kaya dengan SDA. Yang kaya itu alam, rakyatnya tetap miskin. Yang harus dikembangkan SDMnya untuk bisa mengelola kekayaan SDA. Kita jadi pasar, udah mereka tapi tetap jadi pasar orang lain. 50 % rakyat kita bekerja secara informal, 67 juta menjadi pekerja mikro dan bekerja untuk hidup, bagi saya itu hanya kasus sosial. Jadi kita harus mengubah sistem ekonomi, harus berpihak ke industri lokal, dan SDM lokal,” tegasnya.
Wakil Rektor UBP Karawang, Ade Suhara menyampaikan, Karawang memiliki segudang permasalahan yang kompleks. Maka dari itu, lanjut dia, sinergitas antara pendidikan dan industri diharapkan menjadi langkah awal menuju kemajuan Indonesia.
“Banyak sekali permasalahan-permasalahan, Karawang lumbung padi tapi banyak rakyat yang gak makan. Karawang kota industri tapi banyak pengangguran. Banyak sekali tantangannya, persaingan kita sudah skala internasional. Maka dari itu tentu harus meningkatkan daya saing, salah satunya dengan cara mensinergikan sektor industri dan pendidikan,” tutupnya. (*)
