Beranda Regional IRM Pindah ke Lain Hati

IRM Pindah ke Lain Hati

CIANJUR, TVBERITA.CO.ID- Kepindahan Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar (IRM) ke partai Nasional Demokrat (NasDem) nampaknya bukan sekadar rumor semata.

Sebuah fakta yang menguatkan kepindahan orang nomor satu di Cianjur itu ke partai besutan Surya Paloh tersebut, terungkap pada saat gelaran acara konsolidasi Partai NasDem di Gedung As-Sakinah, Cianjur, Senin (5/3/2018).

Statement yang disampaikan Ketua DPC NasDem Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh di hadapan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, menjadi penguat kepindahan tersebut. Dalam sambutannya, mantan Bupati Cianjur itu secara tersirat namun tegas menyampaikan, Irvan Rivano Muchtar (IRM) yang juga putranya itu kini telah resmi menjadi warna biru.

“Bupati resmi berwarna biru, bahkan istrinyapun nyalon di Dapil 5,” tegas Tjetjep di akhir sambutannya.

Sontak saja pernyataan tersebut membuat gaduh seisi gedung As-Sakinah. Gemuruh sorak-sorai diringi tepuk tangan ribuan pengikut bupati saat itu, seakan menjadi sebuah simbol lahirnya Sang Cianjur Jago yang telah berganti warna bendera kuning menjadi biru dongker khas NasDem.

Sebelumnya, tanda-tanda kepindahan bupati dari partai Golkar ke NasDem mulai tampak jelas pada saat dirinya tidak hadir menyambut kedatangan kunjungan Menteri Sosial Idrus Marham ke Cianjur beberapa waktu lalu, dalam rangka konsolidasi Program Keluarga Harapan (PKH).

Perlu diketahui, sosok Idrus Marham ini merupakan orang penting dalam karir politik IRM. Pasalnya, orang yang merekomendasikan IRM hingga bisa menggunakan perahu Golkar maju di Pilkada Cianjur 2016 lalu, hingga sekarang ini berhasil duduk ditampuk kursi bupati adalah Sekjen Golkar pusat yaitu Idrus Marham.

Sementara itu, Bupati Cianjur, Irvan Rivanio Muchtar saat dikonfrimasi terkesan masih malu-malu menyatakan kebenaran bahwa dirinya telah resmi pindah ke partai NasDem. Bupati mengatakan, jika yang masuk ke partai NasDem itu adalah istrinya Ratu Ellise, sedangkan dirinya berada di empat partai.

“Itumah istri Kang, kalau saya mah pan bupati. Saya mah empat partai PBB, PKB, Golkar sama Nasdem,“ ujarnya saat menghadiri acara NasDem.

Saat dimintai tanggapannya terkait statement Ketua DPC NasDem soal bupati resmi jadi warna biru, kembali bupati menegaskan bahwa dirinya itu tetap ada di empat partai, malah katanya bertambah satu partai yakni PAN. “Pokona mah koalisi masagi, nambahan satu sama PAN,” jawabnya.

Ketika ditanya apakah Partai Golkar bakal ditinggalkan, bupati kembali berkilah dan menyebutkan bahwa dirinya menjadi dewan penasehat di empat partai. “Ah henteu, opatannana we pokona mah, empat partai we ah. Di empat partai saya mah ada, jadi dewan penasehat semuanya,” ucapnya.

Kendati bupati enggan mengakui akan pindah ke NasDem, namun kondisi tersebut cenderung bertolak belakang dengan sikapnya saat di lapangan. Buktinya, pada saat Ketua Umum NasDem Surya Paloh akan meninggalkan Cianjur, bupati tampak terlihat mengantarkan langsung sosok pria yang kini menjadi pimpinan bapaknya itu ke lapangan Joglo, tempat di mana helikopter yang digunakan Surya Paloh terparkir.

Sementara itu, Ketua DPD partai Golkar Kabupaten Cianjur, Tubagus Mulyana Syahrudin saat dikonfirmasi terkait masih tidaknya Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar sebagai kader Golkar mengatakan, hingga saat ini yang bersangkutan masih tercatat sebagai Ketua Dewan Penasihat (Wanhat) di DPC Golkar Kabupaten Cianjur. “Sampai sekarang bupati masih menjadi Ketua Wanhat,” ujar Mulyana.

Namun saat ditanya soal benar tidaknya bupati telah pindah ke NasDem, adik dari politisi senior Cianjur Ade Barkah Surachman yang kini menjabat sebagai Sekjen Golkar Jabar itu hanya tertawa lirih, seakan mengisyaratkan sesuatu yang memang tabu, tak bisa menjadi konsumsi publik. “Itu saja we Kang yah,” lirih Mulyana.

Hanya saja, kata Mulyana, dalam mengelola partai itu memerlukan konsistensi. Intinya, soal bupati apakah nantinya akan beralih dari Golkar itu tinggal waktu saja yang menjawabnya.

Disingung soal ketidakhadiran bupati saat kunjungan Menteri Sosial, Idrus Marham ke Cianjur, Mulyana mengaku terkait itu pihaknya mendapat teguran langsung. Saat itu kata Mulyana, Pak Menteri menanyakan bupati yang memang tidak terlihat datang di acara.

“Bukan cuma pejabat pemda yang kena tegur Pak Menteri, tapi kita juga sama. Pak Menteri menanyakan ke mana bupati, kok tidak ada,” kata Mulyana menirukan ucapan Idrus Marham. (KB)