Beranda Headline Jadi Jalur Favorit Warga, Jembatan Perahu di Karawang Terancam Ditutup BBWS Citarum

Jadi Jalur Favorit Warga, Jembatan Perahu di Karawang Terancam Ditutup BBWS Citarum

Jembatan perahu karawang terancam ditutup
Jembatan perahu Haji Endang di Dusun Rumambe, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Karawang terancam ditutup oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

KARAWANG – Jembatan perahu Haji Endang di Dusun Rumambe, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Karawang terancam ditutup oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

Alasannya, BBWS menilai operasional jembatan tidak berizin sesuai ketentuan perundang-undangan dan berpotensi mengganggu fungsi alami sungai. Hal ini berdasarkan keterangan dari spanduk peringatan yang dipasang pihak BBWS Citarum di jembatan tersebut pada Minggu (26/4).

Sehari setelahnya, pemilik jembatan perahu, Muhammad Endang Junaedi, bereaksi keras dengan turun langsung mencopot spanduk tersebut.

“Itu (BBWS) enggak ada kerjaan. Saya ada izin, NIB (nomor induk berusaha) ada,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (29/4).

Baca juga: Ada Temuan BPK, Bantuan Dana Hibah untuk Ormas dan Mitra Pemkab Karawang Terancam Disetop?

Jika usahanya dianggap ilegal, ia pun mempertanyakan ke mana peran BBWS Citarum selama 15 tahun ke belakang sejak jembatan perahu ini dibangun.

Jembatan perahu karawang terancam ditutup
Pemilik jembatan perahu di Karawang, Endang Junaedi.

“Walaupun saya izin sebenarnya ada yah, boleh lah anggap saya ilegal, tapi manfaatnya banyak, dibilang dia berbayar, saya kan bukan dari sekarang, udah 15 tahun berjalan,” jelas dia.

Menurutnya, BBWS Citarum terkesan gegabah lantaran tak memikirkan dampak terhadap warga sekitar yang belasan tahun menggantungkan hidupnya dari usaha jembatan perahu tersebut.

“Kalau menutup pikirkan dong dampak terhadap masyarakat sini yang orang kerja. Sekarang aja pemerintah gencar UMKM, sekarang yang kerja 40 orang belum keluarga, anak dari mana? Apa suruh ngegarong anak buah saya, suruh ngerampok? Nah itu logika aja, gak sembarangan,” sesal Endang.

Baca juga: Detik-detik Komplotan Rampok di Karawang Tabrak Gerbang Tol, Rampas Mobil Polisi dan Berujung Diamuk Massa

Adapun jika ke depan BBWS bersikeras membongkar paksa jembatan miliknya, ia memastikan akan melakukan perlawanan bersama warga setempat.

“Ketawa aja, enggak ada kerjaan. Kalau tetap dibongkar masyarakat bertindak di sini, (BBWS) dasarnya apa, kan menghidupi masyarakat sini,” tandasnya.

Sebagai informasi, jembatan perahu Haji Endang dibangun pada tahun 2010 lalu. Jembatan ini terdiri 10 perahu ponton yang dirangkai dengan jarak sekitar 1,5 meter antara satu sama lain.

Di atas perahu-perahu tersebut dipasang alas berbahan besi agar pengendara dapat melintas selayaknya jalan biasa.

Baca juga: 309 Koperasi Merah Putih Ditarget Terbentuk di Karawang, Diresmikan Serentak 12 Juli 2025

Beromzet puluhan juta
Jembatan perahu karawang terancam ditutup
Jembatan perahu Haji Endang di Dusun Rumambe, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Karawang terancam ditutup oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

Jembatan yang membelah Sungai Citarum itu menjadi jalur favorit warga, khususnya para pekerja karena bisa menghemat waktu tempuh menuju sejumlah kawasan industri di Kecamatan Ciampel, Karawang.

Bagi warga yang ingin melintas dipatok tarif Rp 2.000 per sepeda motor.

Jembatan penyebrangan ini juga diketahui sempat viral di media sosial lantaran meraup omzet sekitar Rp 20 juta per hari.

Omzet tersebut digunakan untuk biaya perawatan jembatan dan upah bagi sekitar 40 karyawan yang dipekerjakan. (*)