PURWAKARTA, TVBERITA.CO.ID- Jelang akhir tahun, harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat mengalami kenaikan. Adanya kenaikan ini, membuat para pedagang resah. Sebab, banyak pelanggan yang komplain dan terjadi penurunan penjualan serta omset.
Cecep (43), pedagang beras di Pasar Baru Citeko, Kecamatan Plered, Purwakarta, satu di antara puluhan pedagang lain yang mengeluhkan adanya kenaikan harga beras.
Cecep mengaku, kenaikan harga ini telah terjadi sejak awal Desember lalu. Memang, kenaikannya belum terlalu signifikan, yakni kisaran Rp.500 hingga Rp.1.000 per kilogramnya.
“Meski naiknya belum seberapa, kondisi ini sudah berimbas pada penurunan penjualan,” ujar Cecep saat ditemui di ruko Pasar Baru Citeko, Senin (18/12) siang.
Seperti saat ini, ungkap dia, biasanya rata-rata pelanggan membeli beras 20 kilogram, sekarang justru turun jadi 10 kilogram saja.
Diakui dirinya tak merasa kaget dengan k?enaikan beras ini. Karena, kondisi seperti ini sudah biasa terjadi setiap pergantian tahun seperti sekarang ini.
“Harga beras kualitas rendah harganya di kisaran Rp.10.500 per kilogram. Padahal, sebelumnya hanya Rp.10.000 per kilogram. Sedangkan beras dengan kualitas super harganya Rp.12.000 dari sebelumnya Rp.11.000 per kilogram,”terangnya
Menurut pengalamannya, kenaikan harga beras di akhir tahun ini biasanya hingga Januari 2018 mendatang. Karena di Desember-Januari ini, setiap tahunnya memang kerap terjadi kenaikan harga. Tahun lalu saja, kenaikan harga beras mencapai Rp 2.000 per kilogramnya.
Cecep mengatakan, bahwa di kios miliknya biasanya dapat menyimpan stok beras untuk satu bulan, namun saat ini hanya mampu menyimpan sesuai dengan kebutuhan saja.
“Saya berharap terhadap pemerintah agar segera melakukan operasi pasar, sehingga beras berdasarkan harga dan stoknya dapat stabil lagi,”pungkasnya.(trg/ris)