
KARAWANG – Empat desa di Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat terisolir di antara jembatan ambles dan luapan air banjir.
Camat Pangkalan, Rully Sutrisna menyampaikan, jembatan ambles di Kecamatan Pangkalan terjadi pada Senin, (3/3) sore menyebabkan aktivitas pengendara jadi terhambat.
Masalah jembatan belum selesai, muncul kondisi baru yang memperparah keadaan. Pada Selasa, (4/3) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB aliran Sungai Cibeet meluap mencapai ketinggian hampir 2 meteran.
Baca juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Ngantor di Karawang Seharian, Ini Jadwalnya
Dua insiden ini menyebabkan 4 desa di Kecamatan Pangkalan terisolasi.

“Yang terdampak 4 desa sepanjang aliran di wilayah Pangkalan, Desa Tamanmekar, Tamansari, Ciptasari dan Mulangsari. 4 desa ini terisolasi jembatan roboh dan banjir,” ungkap Rully kepada tvberita di Dusun Bunder, Desa Tamansari pada Selasa, 4 Maret 2025.
Rully menerangkan, sebelum terjadi banjir, pihaknya bersama Wakil Bupati Karawang, Maslani, Kepala Bappeda dan Kepala BPBD sudah melakukan peninjauan ke lokasi jembatan ambles.
Setelah meninjau pihaknya memetakan, ada 3 akses jalan yang masih bisa dilalui masyarakat untuk menghindari jembatan ambles.
Baca juga: Dedikasi Penyapu Jembatan Citarum di Karawang: Rela Tak Libur Meski Upah Cuma Rp 10 Ribu per Hari
Pertama jalur alternatif Cariu ke Karang Kitri. Kedua, jalur Jonggol ke Deltamas. Ketiga, jalur dari Tegalwaru Kutamaneuh ke Jatiluhur yang tembus ke Purwakarta.
“3 jalur alternatif itu yang tadinya disiapkan untuk masyarakat menghindar dari jalan amblas, tapi sekarang banjir seperti ini jadi sulit,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan, hingga saat ini 4 desa tersebut masih terisolasi. Bahkan masyarakat yang hendak melintasi Jalan Raya Pangkalan Loji tak bisa lewat. Kendaraan R2 terpaksa putar balik, dan kendaraan R4 seperti truk terpaksa menunggu surut. (*)