Beranda Regional Kadisdik Karawang: Sudah Tidak Ada Duitnya Buat Madrasah Aliyah

Kadisdik Karawang: Sudah Tidak Ada Duitnya Buat Madrasah Aliyah

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Karawang, Dadan Sugardan menanggapi keluhan forum kepala Madrasah Aliyah soal tidak adanya beasiswa Karawang Cerdas (Kacer) bagi pelajar aliyah yang sudah berjalan sejak dua tahun lalu.

“Untuk Aliyah, gak ada lagi duitnya (Karawang Cerdas), memang itu kan dibawah Kementerian Agama,”ujar Dadan saat dikonfirmasi di Komplek Koperasi Guru Lemahabang (KGL).

Dadan menyebut, saat ini program kacer sudah siap didistribusikan kepada siswa SMA, SMK dan juga Paket C di PKBM.
Setengah dari biaya operasional didanai oleh pihak Provinsi Jawa Barat (Jabar). Sementara untuk Aliyah, wilayah bantuanya ada di Kementrian agama, sehingga anggaran Rp5 Miliar itu belum mencukupi lebih banyak. Meski demikian, sambung Dadan, Madrasah Aliyah bisa saja dimasukan pos Karawang Cerdas ke depan, dengan syarat Peraturan Bupati (Perbup) nya diubah lagi.

“Mau tidak mau ya perbupnya harus diubah,” ucapnya.

Disinggung soal kuota, Dadan menyatakan jumlah kuota itu diatur dengan ketentuan persentase sebelum dieksekusi. Baik Negeri maupun swasta, pihaknya membantah anggapan jika ada istilah kuota swasta sedikit, karena memang di sekolah negeri juga banyak siswa kurang mampu.

Perlu diketahui, di saat SMA dan SMK baik Negeri dan Swasta dapat jatah program Karawang Cerdas (Kacer), bahkan juga menyasar para siswa Paket C PKBM sederajat, Madrasah Aliyah (MA) di bawah kendali Kementrian Agama (Kemenag) yang juga sederajat, tidak satupun siswanya tercover program Pemkab yang besarannya Rp1,4 juta persiswa pertahun.

Sekretaris Kelompok Kerja Kepala MA Karawang, H Muhaimin mengatakan sampai saat ini Madrasah Aliyah setelah Program PMMS dihapus, program- program lainnya pun belum tersentuh lagi.

Karenanya, ada program Karawang cerdas sementara Aliyah tidak diporsikan, jelas cukup mengherankan. Padahal kalau mencari siswa miskin dan kurang mampu inputnya rata-rata anak yang masuk ke MAN adalah anak anak yang secara ekonomi menengah kebawah.

Oleh karenanya, ia berharap perhatian dari Pemkab terhadap MA untuk mendapatkan pengakuan yang sama dan memperoleh hak yang sama sebagai warga Karawang.

“Kita hanya ingin Pemkab mengakui kita dan memperoleh hak yang sama sebagai Warga Karawang,”tandasnya.(cr2/ds)