Beranda Regional Kadisparbud Blak-blakan Soal Biaya ke Jepang

Kadisparbud Blak-blakan Soal Biaya ke Jepang

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang Okih Setiawan akhirnya mengklarifikasi mengenai kepergian pihaknya bersama Bupati Karawang Cellica Nurrachadianna beserta rombongan dan tim angklung ke Osaka Jepang.

Dijelaskan Okih, keberangkatan 67 orang rombongan yang diketuai oleh Bupati Karawang adalah berdasarkan atas undangan pihak Osaka Jepang yang mewakili Gubernur Osaka dan Walikota Sakai untuk menghadiri acara Ekspo Kebudayaan yang digelar oleh Osaka In The World yang beranggotakan sekitar 28 negara.

“Ini jelas kita diundang, bukan kita yang menumpang undangan, bahkan ini dibuktikan ketika kita sampai disana. Kita disambut dengan baik bahkan kursi pun sudah disiapkan dengan bertuliskan nama – nama kita yang hadir,”ungkapnya.

Disana, lanjut Okih, dimulailah pembicaraan dari pihak Jepang yang mulai akan mengadakan program Ekspo Kebudayaan di Osaka Jepang pada tahun 2025 mendatang, dan Kabupaten Karawang diundang secara khusus untuk turut bergabung dalam kegiatan tersebut untuk mempertunjukan kesenian budaya khas sunda yaitu angklung.

“Dan kita pun juga memperkenalkan event kita kepada mereka dalam hal ini pemerintahan Osaka dan Sekai jika kita punya program event tari jaipong internasional yang akan dilaksanakan 2019 mendatang, dan mereka pun berantusias untuk hadir ke Indonesia. Ya akhirnya kita saling mengundang termasuk program sister city kita bahas,”paparnya.

Bahkan lanjutnya, pihaknya beserta rombongan langsung bertemu dengan Walikota Sakai yang di tahun 2020 mendatang akan menggelar Asean Game dan mengundang bupati secara langsung untuk hadir.

Ketika disinggung mengenai siapa saja yang turut dalam perjalanan tersebut, Okih menuturkan, selain Bupati Karawang beserta staf, ada juga anggota DPRD Komisi D Fendi Anwar, kemudian dari yayasan Hipmi Rafiudin Firdaus, 6 orang bidang pameran Disparbud, satu kepala bidang budaya dan satu kasie PPTK Disbudpar, orang tua murid 6 orang, dua orang guru pendamping, kakak Bupati Karawang yang merupakan seorang dokterpun ada dalam rombongan termasuk 30 orang siswa tim angklung.

“Awalnya yang mau berangkat 70 orang, namun tiba – tiba selang beberapa jam keberangkatan, Ketua DPRD membatalkan karena ada urusan keluarga ke Jepara. Kemudian Kadisnaker yang sedang sakit beserta istri yaitu wakil ketua I DPRD Karawang. Jadi yang berangkat 67 orang, malah awalnya Kapolda Jabar dan Kapolres Karawang mau turut serta namun tidak jadi,”paparnya.

Diakui Okih, keberangkatan mereka dibiayai oleh APBD yang pos anggarannya diajukan di anggaran perubahan 2017 sebesar Rp. 900 juta dengan rincian Rp.300 juta dari Disdikpora, Rp.400 juta dari Disparbud dan Rp. 200 juta untuk pameran selama di Jepang.

“Sementara Siswa tim angklung harus membeli tiket sendiri bersama orang tuanya jika ingin ikut, hanya tiket ya. Karena kita yang biayai untuk akomodasi selama disana,”ujarnya.

Pertanyaannya, kenapa murid harus membayar ongkos tiket sendiri sementara yang lain dicover oleh APBD, Karena sebelum pihaknya melakukan kalkulasi anggaran pihak sekolah datang menemuinya bahwa tim angklung SMPN I Karawang ingin ikut ke Jepang dengan uang tiket yang sudah siap.

“Kepala sekolah datang ke saya, kita ikut pak, nih uang tiketnya sudah kami kumpulkan termasuk biaya visa dan paspor semua sudah siap. Ya mau bagaimana lagi, akhirnya kami sepakati akomodasi dan lainnya ditanggung APBD,”lanjutnya.(cr2/ds)