Beranda Headline Karawang Darurat Jalan Rusak, Jaksa Diminta Jangan Cuek

Karawang Darurat Jalan Rusak, Jaksa Diminta Jangan Cuek

Karawang darurat jalan rusak
Salah satu potret jalan rusak di Karawang. (Foto/istimewa)

KARAWANG – Darurat jalan rusak di wilayah Karawang dinilai karena kualitas pekerjaannya yang jelek. Kejaksaan diminta tak cuek atas kerusakan jalan yang sampai menimbulkan korban jiwa belakangan ini.

“Di mana kepedulian jaksa terhadap musibah kecelakaan yang menimbulkan korban tewas dan luka-luka dialami warga Karawang. Harusnya mereka sebagai aparat penegak hukum (APH) turun dan periksa kualitas jalan di Karawang,” kata Ketua Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia) Karawang, Asep Agustian pada Rabu (8/3/23).

Menurut Asep, jalan rusak di Karawang hampir terjadi di seluruh wilayah Karawang dan sudah menimbulkan korban jiwa. Penyebabnya bukan hanya karena musim hujan, tapi dia yakin di antaranya juga karena spesifikasi pekerjaaan yang tidak sesuai.

Baca juga: Bupati Karawang Pelototi Perbaikan Jalan Rusak, Minta Warga Bersabar

Potensi korupsi sangat besar, namun jaksa ia nilai memilih bungkam.

“Jalan rusak sudah menimbulkan peristiwa berdarah di Karawang. Harusnya dipastikan itu karena bencana atau ada korupsi yang menimbulkan bencana. Itu tugas APH (aparat penegak hukum) jangan diam saja,” kata Askun, sapaan akrabnya.

Asep mengatakan, bencana yang terjadi di Karawang seperti sekolah roboh yang jumlahnya mencapai ratusan sekolah, kemudian jembatan yang terbelah, seharusnya jadi perhatian jaksa untuk ditangani.

“Kenapa mereka diam bukan turun tangan. Pasti diantara jalan rusak, sekolah roboh atau jembatan yang terbelah ada potensi korupsi. Tapi karena diam sehingga terus terjadi musibah,” katanya.

Bongkar dugaan praktik KKN

Menurut Askun, jaksa harus bisa membongkar adanya praktik KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dalam proyek pembangunan di Karawang.

Baca juga: Jalan Rusak Banyak Makan Korban, Peradi Buka Aduan untuk Gugat Pemkab Karawang

Hal itu untuk mencegah timbulnya bencana seperti jalan rusak hingga orang tewas dan kemudian dimaklumi.

“Harusnya nurani kita terusik ketika terjadi peristiwa berdarah yang menimbulkan korban jiwa. Kami tunggu apakah jaksa berani memeriksa semuanya,” katanya.

Ketika dikonfirmasi Kepala Kejaksaan Negeri Karawang, Syaifullah tidak bisa ditemui. Menurut Kepala Seksi Inteljen, Rudi, Syaifullah sibuk dalam sebulan kedepan.

“Bapak baru saja tugas di Karawang jadi masih sibuk keliling. Nanti kami kabari kalau sudah senggang,” kata Rudi. (*)