Beranda Regional Kata Partai Pengusung Soal Disharmonisasi Cellica-Jimmy

Kata Partai Pengusung Soal Disharmonisasi Cellica-Jimmy

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Hubungan Bupati Karawang Hj. Cellica Nurrachadiana dengan Wakil Bupati H. Ahmad Zamakhsyari tak henti diguncang isu perpecahan. Meski pasangan yang diusung Partai Demokrat, PKB, PAN, PPP, dan PKS tersebut memang tampak akur di hadapan masyarakat.

Hal tersebut bisa dilihat dari tidak hadirnya Wakil Bupati yang sapaan akrabnya biasa dipanggil Kang Jimmy pada acara prosesi pelantikan rotasi mutasi dan promisi 532 orang pejabat di lingkup Pemerintahan Kabupaten Karawang yang digelar di plaza Pemda Karawang beberapa waktu lalu.

Jimmy pun mengisyaratkan ketidakharmonisan keduanya, melalui pernyataan kekecewaannya kepada Baperjakat dengan tidak diakomodirnya orang-orang yang diajukannya pada mutasi yang sudah bergulir tiga kali selama kepemimpinannya sebagai Wakil Bupati.

Partai Amanat Nasional (PAN) misalnya, kepada Koran Berita (Grup Tvberita.co.id) melalui Sekjen PAN, Dadan Suhendarsyah mengatakan, pihaknya belum percaya dengan kebenaran isu-isu tersebut, karena hanya sebatas rumor.

Jikapun seandainya benar, lanjutnya, tentunya PAN sangat menyayangkan dan berharap tidak akan terjadi. Karena tentunya akan membuat rugi kredibilitas keduannya di hadapan publik.

“Silakan saja itu hak masing-masing. Yang terpenting jabatan hari ini bisa diperankan dengan baik untuk orang banyak,” harapnya.

Ditekankan Dadan, PAN sebagai bagian dari partai pengusung hanya punya tanggung jawab agar kepemimpinan duet Cellica-Jimmy bisa bertahan hingga akhir jabatan. Dan, PAN masih memandang persaingan di antara kedua figur kepemimpinan Cellica-Jimmy justru membawa hal positif.

“Kita bisa lihat saat Jimmy responsif terhadap keluhan mengenai bank Emok dan jalan butut ternyata memantik semangat dan sensitifitas Cellica untuk mengambil langkah cepat dalam menanganinya,”pungkas Dadan menutup pembicaraan.

Terpisah, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga masuk ke dalam jajaran partai pengusung, menegaskan bahwa perpecahan di antara keduannya itu hanyalah hoax belaka. Karena faktanya Cellica-Jimmy masih menjadi Bupati dan Wakil Bupati. Hal tersebut ditegaskan Sekjen PPP, Dedi Rustandi, saat dimintai pendapatnya oleh Koran Berita melalui pesan singkatnya.

Menurut Dedi, persoalan perbedaan pendapat atau cara pandang adalah dinamika biasa. Yang terpenting tidak mengganggu stabilitas dan tatanan pemerintahan serta pelayanan kepada masyarakat.

Tentunya, lanjut Dedi, jika sudah merusak tatanan dan mengganggu kinerja pemerintahan baru, PPP sebagai salah satu partai pendukung pasangan Celica-Jimmy akan bersikap tegas.

“Dan terkait keinginan masing-masing untuk bertarung di pilkada 2021 nanti, itu hak mereka, kami belum bisa mengomentari karena masih jauh, harus dilihat dulu perkembangannya, fokus memimpin saja hari ini mah,” papar Dedi.

Parta Keadilan Sejahtera (PKS) juga menanggapi santai isu perpecahan Cellica-Jimmy tersebut. Menurut Sekjen PKS, Nanda Suhanda, tidak ada yang harus dibesar-besarkan, perbedaan pendapat adalah hal biasa.

“Saat ini, Cellica-Jimmy seharusnya fokus terhadap janji-janji politik yang dulu, apakah sudah dikerjakan/ditunaikan belum, jangan rakyat jadi korban kalau Bupati dan Wakil Bupati tidak kompak, bagaimana bisa membangun Karawang ke depan,” ujarnya sembari menyayangkan jika memang perpecahan itu terjadi.

Disampaikan Nanda, Seharusnya keduannya mampu menghilangkan ego masing-masing. Pasangan Cellica-Jimmy adalah pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang tercatat dalam Sejarah Peraih suara mayoritas lebih dari 50%, sehingga jangan kecewakan PKS, meski PKS partai yang dikhianati waktu pendaftaran yang lalu.

“Tapi tetap kita sabar tetap mendukung Teh Cellica dan mari kembali kepada slogan jujur dan merakyat,” tandasnya.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sendiri, yang merupakan partai yang dinakhodai Kang Jimmy melalui Sekjennya, Aab Abdurrahman menuturkan, bahwa secara organisasi sebagai partai pengusung PKB berkewajiban mengamankan dan mengawal pembangunan sampai masa berakhir duet kepemimpinan keduanya.

Soal ke depan bagaimana, Aab menegaskan, politik itu dinamis, sehingga tidak bisa diprediksi. Akan tetapi tentunya, lanjut Aab, PKB akan mendukung apapun yang menjadi keputuaan ketua partainya.

“Hari ini PR kami hanya bagaimana mempersiapkan pemilu tahun 2019-2024,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekjen Partai Demokrat, Nana Kustara ketika dikonfirmasi, tidak sedang berada di kantor DPD Partai Demokrat dan ketika dihubungi lewat pesan singkat, pun tidak membalas. (nna/fzy)