
Tak hanya itu, Ersim menyebutkan bahwa rencana ukuran rumah pun menyusut, dari awalnya dijanjikan 6×6, tapi akhirnya menjadi 6×4 saja.
Baca juga: Purwakarta Matangkan Masterplan Smart City 2025 Melalui Desk Penyusunan
“Itupun dari minggu-minggu kemaren bilang akan menurunkan alat dan material, janjinya hari Senin, ternyata sekarang Selasa belum ada. Warga kecewa juga, perjanjian rumah tempel, sekarang rumah yang dibongkar,” ujarnya.
Meskipun demikian, Ersim berterimakasih kepada pemerintah karena telah mendengarkan aspirasi warga Desa Karangligar. Ia berharap pembangunan bisa berjalan lancar dan tidak ada lagi perubahan rencana.
“Pembangunannya katanya bertahap lima lima dulu, fokus pembangunan di Dusun Kampek, disitu ada 25 KK terdampak,” tutupnya. (*)








