JAKARTA, TVBERITA.CO.ID- Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Senin (29/1/2018) pagi, menyerahkan 481 boks berisi 3.914 arsip kepresidenan kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Dalam sambutannya, Pratikno mengatakan, penyerahan arsip ini membutuhkan waktu dan kerja yang tidak mudah. Prosesnya membutuhkan waktu sekitar tiga tahun.
“Alhamdulilah, ini adalah hasil kerja keras rekan-rekan di bagian arsip Kemensetneg,” ujar Pratikno.
Pratikno berharap penyerahan arsip kepresidenan ini menunjukkan kepada dunia soal bagaimana peran serta Indonesia di dunia internasional demi mewujudkan kedamaian, keamanan dan ketertiban dunia.
Kepala ANRI Mustari Irawan menambahkan, penyerahan arsip kepresidenan kepada ANRI ini merupakan amanah yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
Oleh sebab itu, ia mengapresiasi Kemensetneg yang telah kerja keras menginventarisir arsip-arsipnya untuk diserahkan ke ANRI.
ANRI pun menyerahkan sertifikat akreditasi A (sangat baik) kepada Kemensetneg. Hal itu didasarkan pada penilaian sidang pleno Tim Akreditasi ANRI, Desember 2017 lalu.
“Pencapaian tersebut telah membuat Kemensetneg menjadi lembaga yang jadi acuan bagi unit kearsipan lembaga negara lainnya dalam penyelenggaraan kearsipan,” lanjut Mustari.
Arsip kepresidenan yang diserahkan, antara lain dokumen kenegaraan, foto kegiatan Presiden RI sejak tahun 1954 hingga 2014 serta buku tamu kenegaraan sejak tahun 1982 hingga 1992.
Beberapa arsip yang bersejarah, antara lain arsip Kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS) Hatta sampai dengan Kabinet Ampera Yang Disempurnakan atau Dewan Menteri sejak tahun 1949 hingga 1968.
Arsip ni menginformasikan sejarah pembentukan serta pergantian kabinet di Indonesia era RIS, era demokrasi parlementer dan era Orde Lama (demokrasi terpimpin).Kedua, arsip dibentuknya Gerakan Non Blok (GNB) tahun 1967 hingga 1968.
Arsip ini menginformasikan mengenai organisasi GNB, deklarasi KTT GNB I di Beograd, surat- surat asli dari pemimpin negara sahabat. Antara lain Ketua PLO Yasser Arafat, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi dan peran serta Indonesia dalam usaha pencapaian perdamaian dunia.
Ketiga, arsip ASEAN sejak tahun 1967 hingga 1968. Arsip ini menginformasikan momen deklarasi pembentukan ASEAN tahun 1967, penyelenggaraan KTT pertama ASEAN dan peran serta Indonesia dalam perwujudan stabilitas keamanan kawasan di Asia Tenggara.
Keempat, Arsip Sekretariat Wakil Presiden tahun sejak tahun 1999 hingga 2004. Arsip ini kebanyakan berupa foto kegiatan para wakil presiden baik di lingkungan Istana atau terkait hubungan internasional.(KB)