JAKARTA, TVBERITA.CO.ID- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura menggelar Rapat Harian di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta, Senin (15/1). Rapat harian kali ini mengambil tema ‘Sukses Verifikasi Faktual Menuju Tiga Besar Pemilu Legislatif 2019’.
Rapat ini disebut salah satu agendanya membahas pencopotan Sekjen Hanura Sarifuddin Sudding. Pencopotan Sudding ini sebagai bentuk perlawanan balik dari kubu ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) yang hendak dilengserkan oleh Sudding dkk. OSO hadir dalam rapat di Manhattan. Namun, dia belum mau bicara.
“Sarapan dulu, sarapan dulu,” ujarnya sembari tertawa.
Pantauan Senin (15/1) sekira pukul 10.41 WIB, rapat harian ini dihadiri seluruh ketua bidang yang ada di tubuh Hanura. Rapat berlangsung tertutup dan wartawan tidak diperbolehkan melihat daftar nama-nama ketua bidang organisasi yang hadir.
“Ketua bidang Partai Hanura hadir semua,” ujar salah satu petugas di bagian registrasi.
Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Hanura, Gede Pasek Suardika mengaku tidak mengetahui soal pertemuan kader Hanura untuk memecat OSO dari jabatan Ketum. Menurutnya, pemecatan OSO hanya bisa diambil melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
“Kalau mau pecat ketum bukan lewat kumpul-kumpul, ada forum Munaslub,” ujar Pasek di Hotel Manhattan.
Sementara itu, Sekjen Hanura Sarifuddin Sudding sebut, 27 pengurus DPD sampaikan mosi tak percaya kepada ketua umum Oesman Sapta Odang (OSO). Bahkan, ada 400 lebih pengurus tingkat DPC yang diklaim Sudding juga tak setuju dengan kepemimpinan OSO.
“Mosi tak percaya yang ada di dewan pembina dan rangkap di pengurus harian itu 27 DPD Partai hanura tingkat provinsi lalu ada 400 sekian tingkat dewan pimpinan cabang kabupaten, kota,” kata Sudding usai jumpa pers penunjukan Marsda (purn) Daryatmo jadi plt ketum di Hotel Ambhara, Jakarta, Senin (15/1).
Selanjutnya, kata Sudding, pihaknya akan menggelar musyawarah nasional yang diatur dalam ART Partai Hanura. Pergantian definitif akan dilakukan dalam Munaslub.
Sudding menyebut, pelanggaran yang dilakukan oleh OSO selama jabat sebagai ketum sudah banyak. Namun sayang dia tak mau merinci apa saja pelanggaran tersebut.