KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Sepertinya, kebijakan mengikutsertakan seluruh siswa dalam kegiatan bimbingan belajar (bimbel) jelang menghadapi Ujian Nasional (UN) April mendatang di SMPN 1 Karawang Barat patut dicontoh oleh sekolah lain.
Meski dalam rapat sosialisasi UN SMP yang dilaksanakan oleh Komite SMPN 1 karbar bersama para orangtua murid telah menghasilkan keputusan berapa biaya yang harus dibayarkan oleh orangtua guna melunasi kegiatan bimbel, namun pihak sekolah tidak pandang bulu dan tetap mengikutsertakan siswa yang kurang mampu.
“Bimbel dikenai biaya hampir 500 ribu. Tapi itu tidak ada paksaan. Semua berdasarkan atas persetujuan para orangtua. Meski demikian, kami memahami kondisi orang berbeda-beda.
Untuk itu, berapapun yang dibayar orangtua, tetap kami terima. Atau kalau memang sampai tidak ada yang bayarpun, anaknya tetap bisa mengikuti bimbel,” ungkap Kepala SMPN 1 Karbar, Rukmana M,Pd saat diwawancarai di lokasi sekolah, Rabu (17/1) sore.
Dijelaskan Rukmana secara rinci, biaya 500 ribu tersebut akan dipergunakan untuk kegiatan bimbel yang akan dilaksanakan selama 10 minggu.
Selama hampir dua bulan tersebut, sambungnya, guru akan memberikan pelatihan mata pelajaran yang akan di-UN-kan, seperti IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Tahun ini, kata Rukmana, total 669 siswa kelas 9 akan menempuh UN.
“Saya selaku Kepsek ingin mengucapkan terima kasih kepada jajaran komite dan orangtua murid yang sudah mendukung program ini,” katanya.
Sementara salah satu orangtua murid, Suryani mengaku lebih mempercayakan kegiatan bimbel di sekolah daripada bimbel di luar sekolah. Alasanya, kata dia, di sekolah, guru sudah mengetahui karakter anaknya, apa yang dibutuhkan dan mengerti betul sejauh mana kemampuan para siswa. Selain itu, ia lebih mudah mengawasi karena kondisi sekolah yang aman dan kondusif.
“Kami semua sebagai orangtua cuma ingin yang terbaik buat anak kami. Semoga dengan adanya bimbel, anak-anak kami bisa lulus dan meraih nilai yang tinggi,” ucapnya. (nji/fzy)
