PURWAKARTA, TVBERITA.CO.ID- Usai mengkonsumsi tape (peuyeum), puluhan warga Kecamatan Bojong dan Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta, dilarikan ke puskesmas terdekat dan RSUD Bayu Asih Purwakarta.
Sebanyak 44 warga tersebut mengalami keracunan massal, diduga korban mengalami keracunan setelah mengkonsumi tape yang diperoleh dari penjual keliling di wilayah tersebut.
Puluhan warga yang mengalami keracunan tersebut yakni, 31 warga asal Kecamatan Bojong sementara sisanya warga Kecamatan Darangdan. Bahkan, dari total jumlah tersebut satu orang meninggal dunia.
“Total korban yang diduga keracunan tape di Kecamatan Bojong sebanyak 31 orang dari empat Desa, yakni Desa Bojong Barat 6 orang, Cipendeuy 7 orang, Pangkalan 4 orang dan paling banyak korban di Desa Sukamanah sebanyak 17 orang,” kata Camat Bojong Wawan Darmawan, kepada para awak media, Senin (01/01).
Ia mengatakan, dari jumlah tersebut satu diantaranya meninggal dunia atas nama Roni Sutisna warga Dusun Bunisari RT 07/03, Desa Bojong Barat. Puluhan korban lainnya saat ini di rawat di Puskesmas Bojong, Darangdan, Wanayasa dan sebagian dilarikan ke RSUD Bayu Asih Purwakarta, sementara sisanya dikediamannya masing-masing.
“Kami mengintruksikan kepada aparat Desa agar menyisir kembali ke setiap warga yang ada di wilayahnya masing-masing. Sebab menurut data awal korban kembali bertambah setelah dilakukan penyisiran tadi malam,” ucapnya.
Dihubungi terpisah, Camat Darangdan Ade Suparman membenarkan adanya 13 warga yang tengah dirawat di Puskesmas Darangdan, Puskesmas Sukatani Klinik Asri Cianting.
“Iya ada 13 orang merupakan warga Desa Neglasari yaitu Nasya (8), Harus (60), Rihmawati (20), Ayi (29), Pramuka (33), Giga (10), Leka (7), Jendra (8), Eka (39), Ali Paturihman (13), Sopiah (48), Rini Sri Wahyuni (54), dan Iroh (65), saat ini semuanya telah ditangani medis,” ujarnya.
Sementara salah satu korban keracunan Hj Nurhayati (46) warga asal Kampung Rancasuni RT 01/01, Desa Sukamanah, Kecamatan Bojong mengatakan, tape ketan hitam itu ia beli dari penjual yang sudah biasa berjualan di kampungnya. Pedagang itu kata ia, berasal dari kota Cilin, Bandung Barat dan sudah menjadi langganan warga Desa Sukamanah sejak lama.
“Rasa tapenya sedikit berbeda dari biasanya, ada rasa kesat dilidah sewaktu dimakan, selang beberapa jam tiba-tiba perut saya sakit dan mual bahkan sempat muntah-muntah juga,” ungkap Hj Nurhayati saat ditemui di salah satu ruang rawat inap Puskesmas Darangdan.
Pihak Kepolisian juga telah mengamankan pedagang tape (peuyeum) yang bernama Omat (47), yang diduga menjadi penyebab keracunannya puluhan warga di lima desa yang berada di 2 kecamatan DI Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (01/01).
Terkait peristiwa tersebut, aparat kepolisian Polres Purwakarta melalui jajarannya di Polsek Bojong langsung mencari tahu penyebab keracunan massal tersebut. Diketahui, penyebabnya diduga usai mengonsumsi tape ketan yang dijual Omat pedagang asal Kampung Cikopeng RT 02 RW 01, Desa Kidangpananjung, Kecamatan Cililin, Bandung, itu pun langsung diamankan polisi.
“Kami belum bisa memastikan warga keracunan atau tidak. Sebab, harus melalui uji lab dulu untuk memastikan tape ketan itu kadaluarsa atau tidak,” kata Kapolsek Bojong Iptu Teguh Sujito kepada sejumlah awak media Senin (01/01) kemarin.(trg/ris)