
KARAWANG – Para korban banjir di Karawang mulai terserang penyakit. Kebanyakan dari mereka mengeluhkan gatal-gatal dan gejala demam.
Tami Srimulyaningsih (40), warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang mulai mengeluhkan gejala demam sejak dilanda banjir.
Namun bantuan dari pemerintah setempat tak kunjung turun. Padahal banyak warga mulai kelaparan akibat lumpuhnya akses jalan dan aktivitas warga.
“Kalau batuk, pusing, meriang sekarang udah saya rasain, tapi belum mau periksa. Saya sekarang maunya makan,” ungkapnya, Senin (27/2/2023).
Baca juga: Banjir di Kawasan Perumahan Akibat Sistem Drainase Buruk, DPRD Karawang Sentil Pengembang
Alvino, warga Desa Karangligar lainnya mengeluhkan hal serupa. Sejak dilanda banjir semalaman belum ada bantuan logistik apapun dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang.
Ia menyesalkan langkah pemerintah yang terkesan abai terhadap warga Karangligar yang tiap tahun harus mengalami banjir.
“Mungkinkah karena 2.357 jiwa atau
699 KK yang langganan jadi korban banjir Karangligar hanya manusia kecil yang tak layak dilindungi? Ini tahun ke-16 Banjir Karangligar,” sesalnya.
Saat ini, kata dia, warga sangat membutuhkan bantuan logistik dan obat-obatan.
Sementara Kepala Puskesmas Wanakerta, Veronica Maulana menyampaikan, untuk mengetahui seberapa banyak yang terdampak, pihaknya melakukan penyisiran dusun dan desa.
“Sebagian besar yang kami datangi keluhannya gatal-gatal. Kita jemput bola, jadi yang kita galakan sekarang bukan posko banjirnya, tapi puskesmas kelilingnya,” ujarnya saat diwawancarai.