KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Tearysa (10) bocah yang meninggal diduga pasca melakukan imunisasi difteri disekolahnya pada sabtu lalu oleh Puskesmas Kecamatan Lemahabang, ternyata dikenal anak yang cukup berprestasi dan baik disekolahnya.
Bocah malang yang masih duduk dibangku kelas empat sekolah dasar di SDN Kedawung I, Kecamatan Lemahabang tersebut, harus meregang nyawa untuk melawan penyakitnya pasca imunisasi difteri beberapa waktu lalu karena mengalami demam tinggi.
Wali kelas Tearysa, di SDN Kedawung I, Rohmi, S.Pd menuturkan, Tearysa atau akrab dipanggil Ica oleh teman-teman dan gurunya disekolah tersebut memiliki prestasi yang sangat baik dan juga baik terhadap teman-temannya.
“Rangking Ica itu selalu masuk dalam lima besar dan kemarin saja ia masuk rangking tiga. Ica juga sering mengalah terhadap teman temannya, dan sangat baik orangnya,” terang Rohmi, kepada Koran Berita (Grup Tvberita.co.id), jumat (12/1).
Memang Ica merupakan anak yang prihatin dan tidak manja karena ia hanya diurus oleh ayahnya saja sedangkan ibunya tengah berada di luar negeri menjadi TKW. Keseharian Ica tinggal bersama ayahnya ditempat jualan burung milik ayahnya yang tidak jauh dari jembatan lampean.
“Kadang Ica berangkat dan pulang sekolah hanya dengan jalan kaki sejauh 1 km lebih, karena keterbatasan ekonomi,” ujarnya.
Rohmi juga menjelaskan, memang pada wakti itu sebanyak 170 siswa di SDN Kedawung I ini mengikuti imunisasi Difteri yang diselenggarakan oleh dinkes melalui Puskesmas Kecamatan Lemahabang, dimana pesertanya pada saat itu dari mulai kelas tiga hingga kelas enam.
“Pas diimunisasi tidak apa-apa, bahkan Ica sempat sekolah madrasah terlebih dahulu. Pas malam baru mulai panas tinggi dan mengalami diare hebat. Adik Ica juga sekarang duduk dibangku kelas tiga sd,” terangnya.(cr3/ris)
