Beranda News Langgar Zona Wilayah, CV Solvie Indonesia Masih Berdiri

Langgar Zona Wilayah, CV Solvie Indonesia Masih Berdiri

PURWAKARTA, TVBERITA.CO.ID – CV Solvie Indonesia yang berada di wilayah jalan Militer Desa Darangdan Kecamatan Darangdan Purwakarta melanggar izin zona wilayah.

 

CV Solvie Indonesia yang memiliki izin gudang ternyata membangun untuk kegiatan produksi garment dengan mempekerjakan sekitar 200an pekerja yang berdiri di zona kuning.

Zona kuning sendiri peruntukannya sesuai RT-RW adalah perumahan dan pemukiman, namun CV Solvie Indonesia sendiri telah melanggar perizinannya dengan dalih membangun gudang menjadi objek produksi garment.

“Zona kuning itu kan untuk perumahan dan pemukiman warga, bukan untuk produksi seperti pabrik,” jelas Kabid Gakda Satpol PP Iman Sukmana, Rabu (4/9).

“Kita sudah sidak dan melayangkan surat teguran pertama dan kedua, dan memberikan peringatan agar seluruh izin nya disesuaikan, hal ini diperparah lagi dengan IMB nya tidak sesuai pengajuan awal, karena ada bangunan lain yang dibangun tanpa izin dan IMB,” ujarnya.

“Walaupun sudah di BAP beberapa waktu lalu dan sudah membuat pernyataan, tampaknya pihak Solvie sampai hari ini tidak ada itikad baik untuk secepatnya menyelesaikan perizinannya,” tegasnya.

Dalam waktu dekat, menurut Iman, pihaknya akan memanggil dan sesuai dengan peraturan yang ada, CV Solvie Indonesia bisa dihentikan sementara hingga proses perizinannya ditempuh.

Sementara itu, salah satu anggota DPRD Purwakarta dari Fraksi PDIP Dapil 4, Ujang Rosadi saat dihubungi mengatakan sangat menyesalkan kepada pihak Solvie yang belum mengurus perizinannya.

“Saya sangat sesalkan, seharusnya pihak Solvie sendiri memperbaiki perizinannya, awalnya gudang kini menjadi proses produksi garment,” ujarnya.

“Jelas salah, tapi bagi saya mendukung ketika SDM bisa mendapatkan pekerjaan di Solvie, namun hal yang sangat saya sesalkan upah yang diterima masih tidak mengacu kepada peraturan yang ada,” ungkapnya.

“Terlebih sudah ada teguran dari instansi terkait, kalau memang harus dihentikan saya rasa itu berdasarkan aturan, tetapi dari sisi kemanusiaan ada masyarakat yang bekerja disana,” tegasnya.

Sementara pihak CV Solvie Indonesia sendiri belum bisa diminta keterangannya, bahkan sempat berhembus kabar adanya pemberhentian 1/3 pekerja harian lepas karena masalah keuangan. (trg/kie)