KARAWANG – Sejak Oktober lalu, hingga kini proses pembelajaran tatap muka (PTM) di SMK Negeri 1 Karawang masih dilaksanakan dengan protokol yang ketat dan sesuai dengan peraturan pemerintah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Pihak sekolah menyatakan bahwa proses pembelajaran tatap muka (PTM) dengan batasan 50 persen siswa per kelas lebih efektif terhadap proses belajar. Hal ini disampaikan oleh H. Diah Gustanti selaku bidang kurikulum pada sesi wawancara, Kamis (20/1).
“Dengan 50 persen itu saya liat lebih efektif pembelajaran di kelas, karena tidak terlalu banyak ya, jadi lebih tertangani apalagi yang mata pelajaran praktek yang di bengkel, jadi sarananya lebih bisa dimaksimalkan,” tutur Diah, Kamis (20/1).
Baca juga: SMKN 1 Karawang Gelar Simulasi PTM, Cellica: Pastikan Pembelajaran Aman
Namun demikian, pihak sekolah mengaku bahwa batasan waktu yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa barat masih kurang.
“Ya, cuman waktunya kurang panjang, nanti kalo pemerintah kasih izin sampe jam 4 sore ya kita bisa mengikuti peraturan tersebut,” imbuhnya.
Dengan efektivitas PTM yang telah dilakukan selama ini, pihak sekolah mengaku siap untuk melaksanakan PTM 100 persen. Pihak sekolah berharap ada kontribusi lebih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang agar saat PTM 100 persen dilaksanakan bisa lebih maksimal.
“Kita kan di bawah provinsi ya, tapi tidak menutup kemungkinan pemerintah Karawang juga memperhatikan sekolah yang ada di Karawang, karena kami SMK, mungkin butuh suport mengenai sarana supaya kalo nanti 100 persen, siswa bisa efektif belajarnya dengan adanya kelengkapan sarana yang lebih banyak,” ungkapnya.
“Selama ini juga memang pemerintah Kabupaten itu juga menerjunkan tenaga kesehatan, jadi kita di sampling sweb juga pernah, itu dukungan dari pemerintah ya. Untuk selanjutnya mungkin kalo memang ada anggarannya kami mohon bantuan sarana di tiap-tiap jurusan itu ditambah supaya kalo nanti 100% (PTM) boleh, siswa tidak banyak berebut satu sama lain menggunakan sarana praktek,” pungkasnya. (cr/kii)