Beranda Regional Lestarikan Budaya Sunda, Siswa Karawang Wajib Pakai Pangsi

Lestarikan Budaya Sunda, Siswa Karawang Wajib Pakai Pangsi

JATISARI, TVBERITA.CO.ID- SDN 2 Pacing Kecamatan Jatisari mendukung kebijakan Pemerintahan Kabupaten Karawang untuk menggali potensi kearifan budaya lokal. Dengan diterapkannya pakaian batik corak hitam yang dipakai anak pelajar setiap hari Rabu dan Kamis dalam kegiatan belajar mengajar. Memberikan nuansa kedaerahan yang estetik.

Hal tersebut disampaikan Kepala Sekolah SDN 2 Pacing, Surya,S.Pd kepada KORAN BERITA (Grup Tvberita.co.id), Rabu(13/12).

Menurutnya, dengan menggunakan seragam pangsi hitam. Anak-anak terasa nyaman sekali. Pasalnya, nuansa kedaerah sangat terlihat pada saat kegiatan belajar mengajar.

“Kita akui dengan jujur bahwa pada saat anak-anak memakai pangsi hitam. Kesan kedaerahan dan kearipan lokal terpancar. Makanya gelorakan semangat memiliki ciri khas kedaerahan sebagai identitas budaya lokal,” tandasnya.

Kedepannya kata Surya, perlu dilakukan terobosan dikalangan pendidikan. Untuk terus menggali kreativitas seni dan budaya. Sehingga bukan hanya pangsi hitam polos yang harus dipakai anak-anak pelajar dilingkungan pendidikan dasar. Namun bagaimana kedepannya dilakukan ajang kreasi mencipta pakaian Sunda Karawang. Dengan cara tersebut diharapkan akan muncul ide-ide mencipta busana adat tradisional khas Karawang.

“Saya kira,jika ada lomba kreasi cipta baju adat di Karawang. Akan menambah hasanah pemdaharaan pakaian Sunda Karawang yang akan jadi kebanggaan kita semua,” ucapnya.

Ia mengusulkan diadakannya lomba kreasi cipta baju Sunda Karawang. Event tersebut harus digelar setiap tahunnya. Pesertanya bisa dari kalangan guru di setiap Sekolah Dasar(SD) yang tersebar di Kabupaten Karawang.

“Ini hanya sekedar usulan saja. Supaya ada motivasi positif dikalangan para pendidik. Untuk menggali potensi kedaerahan dan keragaman. Sehingga para guru terus menerus berkreasi dan cipta karya budaya lokal pakaian Sunda,” usulnya.

Senada disampaikan Ida Kamung, Guru SDN 1 Sukamekar Kecamatan Jatisari sebagai ajang kreasi lomba pakaian Sunda memang perlu dilakukan.

“Apa yang disampaikan Pak Surya Kepala Sekolah SDN 2 Pacing. Memang perlu digelorakan terus untuk merasa memiliki pakaian khas Sunda. Supaya semua masyarakat merasa memiki. Bukan hanya kalangan pendidikan saja,” katanya.

Ia juga menilai adanya pakaian pangsi hitam yang dipakai anak-anak di sekolah. Nuansa berbeda dapat dirasakan.

“Benar ada nuansa ketenangan pada saat melihat anak-anak pakai pangsi hitam. Itulah kekuatan simbol itu dapat dirasakan. Jadi kata kunci mari kita semangat memiliki budaya daerah sebagai aset kearipan budaya lokal,” pungkasnya.(dej/ris)