BEKASI — LSPR Institute of Communication and Business (LSPR Institute) secara resmi mengukuhkan Prof. Dr. Ulani Yunus, Dra., M.M. sebagai Guru Besar Ilmu Komunikasi, dengan keahlian khusus di bidang periklanan dan merek.
Upacara pengukuhan digelar di Amani Palladium Theatre, LSPR Transpark Bekasi, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan LSPR, sivitas akademika, tokoh pendidikan, serta perwakilan industri dan kementerian.
Dalam orasi ilmiahnya berjudul “Disrupsi Kreativitas: Kecerdasan Buatan, Etika, dan Senjakala Peran Manusia dalam Kegiatan Branding,” Prof. Ulani menyoroti transformasi peran manusia dalam industri kreatif akibat pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI).
Menurutnya, manusia kini lebih berperan sebagai kurator dibanding kreator, yang menuntut etika baru dalam menghadapi isu manipulasi, privasi, dan plagiarisme konten AI.
Baca juga: Berawal Cekcok, Ini Kronologis Suami di Karawang Tusuk Istri 11 Kali hingga Tewas di Depan Anak
“AI bukan untuk dilawan, tapi dimanfaatkan sebagai mitra kolaboratif. Sinergi antara intuisi manusia dan kecepatan mesin bisa menciptakan strategi merek yang lebih personal dan relevan,” ujar Prof. Ulani.
Ia memperkenalkan konsep “Kreativitas Simbiotik Manusia-AI”, yang menempatkan manusia sebagai pusat dalam pengembangan AI, serta menyerukan perlunya etika baru yang menjaga nilai-nilai kemanusiaan dalam dunia branding.
Kontribusi untuk Pendidikan Tinggi Nasional
Pengukuhan Prof. Ulani menjadi langkah strategis LSPR dalam menjawab tantangan kualitas pendidikan tinggi. Berdasarkan data Kemendikbudristek 2024, dari sekitar 330.000 dosen aktif di Indonesia, hanya sekitar 6.000 yang telah meraih jabatan Guru Besar.
Baca juga: Unsika Matangkan Pelaksaan Akreditasi Internasional, Persiapan Sudah 95 Persen
Di bidang Ilmu Komunikasi, jumlahnya bahkan masih di bawah 100 orang secara nasional.
Komitmen LSPR sebagai Kampus Komunikasi Global
Acara pengukuhan ini juga menjadi bagian dari perayaan HUT ke-33 LSPR, menegaskan komitmen kampus sebagai institusi komunikasi global yang unggul.
