KUTAWALUYA, TVBERITA.CO.ID- Ironis nama besar Kabupaten Karawang yang menyandang kota industri terbesar se Asia Tenggara dan menjadi lumbung padi, dan disaat pembangunan yang berjalan tak hentinya masih saja menyisakan kemiskinan yang menjerat masyarakatnya.
Peribahasa rumah ku adalah syurgaku nampaknya suatu hal yang kontradiktif bagi Mak Aci (70) seorang janda tua warga Dusun Junti Kaum RT 10/06 Desa Kutagandok Kecamatan Kutawaluya Karawang.
Akibat termakan usia, rumah tidak layak huni yang terbuat dari dinding bilik miliknya kini rata dengan tanah (roboh). Peristiwa ambruknya rumah yang di huni Mak Aci, terjadi pada hari Jumat (25/01) siang, akibat termakan usia dan hujan yang terus mengguyur.
Akibatnya satu orang penghuni bernama Abdul Rohman (19) cucunya mengalami luka ringan akibat tertimpa bangunan.
“Saat itu saya sedang diluar pak, yang ada di dalam rumah hanya cucu saya, sehingga cucu saya luka akibat tertimpa bangunan,” ungkap Mak Aci, Minggu (27/01).
Paska robohnya rumah tersebut, kini Mak Aci bersama keluarga terpaksa hidup hanya menggunakan terpal bantuan tetangganya. Ditengah hujan yang terus mengguyur, mereka harus tetap bertahan hidup, sambil menunggu adanya bantuan pemerintah maupun dermawan.
Karena dengan profesi sebagai pedagang mainan keliling dengan penghasilan seadanya dirinya tak mampu kembali membangun rumahnya yang roboh.
“Untuk makan saja susah apalagi bangun rumah pak,” keluhnya.
Ironisnya menurut keterangan warga setempat, selama ini keluarga Mak Aci tak pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah. Baik itu Bantuan Pangan Non Tunai ataupun Program Keluarga Harapan apalagi rehab rumah belum pernah mereka dapatkan sampai akhirnya rumah yang dihuninya roboh.
“Jelas keluarga Mak Aci ini luput dari perhatian pemerintah, meskipun hidup dibawah garis kemiskinan namun mereka belum pernah mendapat bantuan pemerintah,” tegas Abdul Mukti, tokoh masyarakat setempat, Senin (27/01).
Sementara itu, Kepala Desa Kutagandok, H Adang mengatakan, rumah Mak Aci dari awal sudah sangat memprihatinkan dan menjadi prioritas utama untuk segera dibangun dan direnovasi. Namun dirinya merasa kesulitan karena proposal yang diajukan kepada Pihak PRKP tidak mendapat jawaban.
Padahal menurut dia tanah tersebut merupakan milik pribadi yang sudah mempunyai surat bukti kepemilikan. Tetapi kapan saat bantuan tersebut di realisasikan menurutnya tergantung dari Pemda Karawang.
“Dari 2 tahun lalu kita sudah ajukan untuk mendapat bantuan rehab rumah, tetapi memang sampai saat ini belum ada realisasi,” ungkap H Adang, saat dihubungi via seluler.
Sebagai desa menurutnya pihaknya hanya membantu melengkapi persyaratan dan mengajukan agar rumah Mak Aci bisa segera diberikan bantuan pembangunan. Namun realisasi tetap ditentukan oleh Dinas PRKP Kabupaten Karawang. (yay/ris)
