Beranda Regional Marak Perkosaan Anak di Karawang, Komnas Anak Desak Razia Miras

Marak Perkosaan Anak di Karawang, Komnas Anak Desak Razia Miras

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Wawan Wartawan, Wakil Ketua Komnas Anak Jawa Barat mengaku prihatin dengan peristiwa pemerkosaan anak dibawa umur yang terjadi di Kecamatan Telagasari dan Kecamatan Telukjambe Barat pekan lalu. Menurutnya, kejadian memilukan tersebut perlu disikapi secara serius agar tidak terulang kembali. Salah satunya dengan pencegahan.

Wawan menekankan kepada pihak Kepolisian untuk melakukan tindakan razia dan pemusnahan peredaran miras oplosan di wilayah Karawang. Menurut Wawan kasus pemerkosaan yang terjadi terhadap anak perempuan kelas VI SD yang terjadi di Kecamatan Telagasari dilakukan oleh tersangka dalam pengaruh miras oplosan. Yang membuatnya miris adalah korban disetubuhi secara bergiliran oleh lima orang yang dalam kondisi terpengaruh miras oplosan.

“Korban anak perempuan usia 15 tahun itu tak berkutik disetubuhi korban yang berusia 17 tahun, dengan kondisi korban lemas pelaku dengan mudah menggagahi korban yang masih belia,” kata Wawan dalam rilisnya, Selasa (9/7/2018).

Wawan menyampaikan begitu juga dengan kasus yang terjadi di Kecamatan Telukjambe Barat. Korban dengan bujuk rayu pelaku meminum minuman yang diduga telah dicampur obat oleh pelaku.

Dengan demikian, aktivis yang konsen di Komnas Anak ini meminta polres Karawang untuk mengintensifkan razia miras di wilayah Karawang.

“Kita minta kapolres untuk segera mengistruksikan jajaran dibawah melakukan razia terhadap peredaran miras,”tambahnya.

Selain desakan Wawan agar pihak Kepolisian melakukan razia miras, pihaknya juga menegaskan kasus pemerkosaan terhadap anak yang terjadi di Kecamatan Telagasari dan Telukjambe Barat segera melakukan penetapan tersangka dan penangkapan.

“Kami memberikan apresiasi apa yang telah dilakukan Kasat Reskrim dan jajaran yang sudah melakukan tindakan cepat terhadap kasus-kasus anak yang ada di Karawang. Saya berharap kasus-Kasus ini juga bisa cepat segera dilakukan proses lanjutan. Jangan sampai ada korban-korban berikutnya di lain hari, apalagi korban anak-anak,” pungkasnya.(rls)