Beranda Karawang Munaqosah Tanpa Biaya, Badko Karawang Buktikan Cinta Alquran Bukan Sekadar Slogan

Munaqosah Tanpa Biaya, Badko Karawang Buktikan Cinta Alquran Bukan Sekadar Slogan

Badko karawang cinta alquran
Ilustrasi membaca Alquran. Foto: istimewa

KARAWANG – Badan Koordinasi (Badko) GQ-TKQ-TPQ-TQA Kabupaten Karawang menyerukan Gerakan Cinta Alquran sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membaca dan menghafal Alquran.

Sebagai bagian dari gerakan tersebut, Badko menggelar program evaluasi atau Munaqosah yang dilaksanakan di Masjid Al-Jihad Karawang, Selasa (27/5).

“Acara yang terselenggara hari ini merupakan bagian dari upaya kami dalam mewujudkan ‘Karawang Cinta Al-Qur’an’. Kegiatan ini murni kami selenggarakan secara mandiri, tanpa memungut biaya dari pemerintah maupun orang tua,” ujar Edi, salah satu panitia kegiatan.

Baca juga: Kericuhan Warnai Job Fair Bekasi, Antrean Membeludak Sejak Subuh

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini juga merupakan bentuk apresiasi bagi para peserta. Setiap peserta yang memenuhi aspek penilaian akan mendapatkan penghargaan berupa piagam dan piala, yang rencananya akan diserahkan pada 29 Mei mendatang.

Badko karawang cinta alquran
Badan Koordinasi (Badko) GQ-TKQ-TPQ-TQA Kabupaten Karawang menyerukan Gerakan Cinta Alquran sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Pelaksanaannya dilakukan mulai dari seleksi di tingkat sekolah di masing-masing daerah. Adapun penilaian dibagi menjadi tiga bidang, yaitu Hikmah atau pembacaan doa, tilawah atau bacaan Alquran, dan tahfidz atau hafalan Alquran,” lanjutnya.

Edi menekankan bahwa sistem penilaian tidak didasarkan pada jenjang pendidikan peserta, melainkan berdasarkan level kemampuan.

Baca juga: PWI dan Polres Purwakarta Perkuat Sinergitas, Bahas Dinamika Jurnalistik di Era Digital

“Misalnya, Level 1 terdiri dari hafalan surat An-Nas hingga Ad-Dhuha, Level 2 dari An-Nas hingga Al-Fajr, dan Level 3 mencakup seluruh Juz Amma,” terangnya.

Untuk menjamin kualitas evaluasi, panitia menghadirkan lima penguji.

“Penguji terdiri dari dua untuk Tilawah (A dan B), satu untuk Hikmah, dan dua untuk Tahfidz. Peserta akan diuji sesuai dengan kemampuan terbaiknya berdasarkan pengamatan pihak sekolah, namun metode pengujiannya tetap dilakukan secara acak,” pungkasnya. (*)